Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kerentanan kritikal dalam perangkat lunak Microsoft SharePoint dilaporkan telah mengekspos sejumlah lembaga pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap potensi serangan siber.
Salah satu lembaga pemerintah yang terdampak adalah Badan Keamanan Nuklir Nasional (National Nuclear Security Administration/NNSA), yang bertanggung jawab atas keamanan nuklir AS.
Microsoft dalam pernyataan resminya, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Kamis (24/7/2025), menyebutkan bahwa celah keamanan ini sedang dalam "serangan aktif" dan mengategorikannya sebagai kerentanan zero-day.
Istilah itu merujuk pada kondisi di mana masalah keamanan belum diketahui dan belum ditambal oleh pengembang ketika para hacker mulai mengeksploitasinya.
Kerentanan ini menargetkan server yang digunakan oleh berbagai lembaga untuk mengelola perangkat lunak Microsoft SharePoint secara mandiri.
Sistem ini umumnya dimanfaatkan untuk berbagi dokumen di dalam organisasi. Microsoft memastikan versi SharePoint berbasis cloud tidak terpengaruh oleh kerentanan ini. Meskipun demikian, banyak departemen pemerintah bakal menghadapi risiko serangan siber.
NNSA Jadi Target Utama Serangan Hacker
NNSA, yang tidak hanya mengelola persenjataan nuklir AS tetapi juga mendukung sistem reaktor Angkatan Laut dan merespons keadaan darurat nuklir, menjadi salah satu target utama serangan ini.
CCTV News mengonfirmasi bahwa penyerang berhasil mengakses sistem NNSA selama gelombang serangan ini.
Meskipun para pejabat menyatakan belum melihat indikasi kebocoran data rahasia atau sensitif, dampak total dari serangan ini masih belum jelas. Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) serta kelompok-kelompok penting lainnya belum memberikan pembaruan publik terkait insiden ini.
Departemen Energi AS menyatakan bahwa serangan siber ini dimulai pada hari Jumat, 18 Juli 2025.
Seorang juru bicara menjelaskan bahwa hanya sejumlah kecil sistem yang terpengaruh. Pihak departemen memuji efektivitas perangkat keamanan yang kuat dan penggunaan layanan cloud Microsoft M365 yang membantu membatasi kerusakan.
"Hanya sebagian kecil sistem yang terpengaruh. Semua sistem yang terdampak sedang dalam proses pemulihan," tambah juru bicara tersebut.
Pemerintah di Eropa dan Timur Tengah juga Jadi Target
NNSA juga menjadi salah satu dari banyak lembaga AS yang menjadi korban peretasan SolarWinds pada tahun 2020, yang melibatkan celah keamanan perangkat lunak serupa. Saat itu, Departemen Energi menyatakan bahwa pelanggaran terbatas pada sistem bisnisnya.
Kerentanan baru dalam SharePoint ini tidak hanya memengaruhi sistem di AS. Beberapa pemerintah di Eropa dan Timur Tengah juga menjadi sasaran serangan.
Di Amerika Serikat, Departemen Pendidikan, Departemen Pendapatan Florida, dan Badan Legislatif Negara Bagian Rhode Island termasuk di antara organisasi yang terdampak.
Skala penuh kerusakan masih dalam tahap evaluasi. Namun, jelas bahwa menjalankan server SharePoint secara lokal menimbulkan risiko keamanan yang signifikan, terutama ketika sistem tersebut menangani pekerjaan vital pemerintah.
Insiden ini kembali menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah keamanan siber yang kuat dan pembaruan perangkat lunak secara berkala untuk melindungi infrastruktur digital yang krusial.