Liputan6.com, Jakarta - PSSI tengah memproses naturalisasi dua pemain baru untuk tim nasional Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa proses ini dilakukan dengan sangat hati-hati. Ia menekankan bahwa kriteria utama adalah kecintaan pada timnas, bukan motif komersial semata.
Pengumuman resmi identitas pemain masih menunggu kelengkapan dokumen. Namun, dia mengklaim respons dari para pemain dan orang tua mereka sangat positif. Salah satu nama yang masuk rumor adalah Mauro Zijlstra, yang diharapkan bisa didaftarkan Agustus ini.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya PSSI untuk terus meningkatkan kualitas skuad Garuda. Erick Thohir juga menyoroti pentingnya peringkat FIFA Indonesia dalam menarik talenta terbaik ke depan.
Proses Seleksi Pemain Naturalisasi yang Ketat
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengungkapkan bahwa proses naturalisasi dua pemain baru untuk tim nasional Indonesia masih dalam tahap penantian kelengkapan dokumen resmi. Pengumuman identitas para pemain ini baru akan dilakukan setelah semua berkas lengkap. PSSI berkomitmen untuk tidak terburu-buru dalam proses ini.
Pentingnya kehati-hatian ditekankan oleh Erick Thohir. Ia menyatakan bahwa naturalisasi tidak boleh dilakukan sembarangan, mengingat keberhasilan pemain naturalisasi sebelumnya yang bergabung karena kecintaan pada timnas. Hal ini menjadi prototipe yang ingin dipertahankan PSSI.
Kriteria utama bagi calon pemain naturalisasi adalah motivasi mereka untuk membela timnas Indonesia. Erick Thohir secara tegas menyatakan bahwa alasan komersial tidak menjadi dasar pertimbangan. Ini untuk memastikan dedikasi dan komitmen penuh dari para pemain yang akan bergabung.
Identitas Calon Pemain Masih Dirahasiakan
Hingga saat ini, identitas kedua calon pemain naturalisasi baru tersebut belum dapat dibocorkan oleh Erick Thohir. Rahasia ini dijaga ketat karena surat-surat resmi mereka belum sepenuhnya masuk ke PSSI. Erick tidak ingin mengomentari rumor yang beredar sebelum ada kepastian dokumen.
Meskipun identitas belum diungkap, respons awal dari kedua pemain dan orang tua mereka dilaporkan sangat positif. Ini menunjukkan adanya ketertarikan dan kesediaan dari pihak pemain untuk bergabung dengan timnas Indonesia. PSSI terus memantau perkembangan ini dengan cermat.
Salah satu nama yang telah disebut dalam konteks proses ini adalah Mauro Zijlstra. PSSI berharap proses registrasi Mauro Zijlstra dapat segera diselesaikan pada bulan Agustus mendatang. PSSI juga berencana untuk menghadap Presiden dalam waktu dekat guna membahas kelanjutan proses naturalisasi ini.
Kualitas Pemain dan Target Peringkat FIFA
Menanggapi kekhawatiran publik mengenai kualitas pemain naturalisasi yang dianggap bukan "Grade A", Erick Thohir memberikan perspektif realistis. Ia mengingatkan bahwa peringkat FIFA Indonesia saat ini belum cukup tinggi untuk menarik pemain top dunia secara langsung. Peringkat Indonesia saat ini berada di posisi 118 FIFA.
Erick menjelaskan bahwa pemain memilih sebuah negara untuk bermain berdasarkan dua faktor utama: peringkat FIFA negara tersebut dan kesempatan bermain yang ditawarkan. PSSI menyadari bahwa untuk menarik talenta dengan kualitas lebih tinggi, peringkat timnas harus terus meningkat secara signifikan.
PSSI telah mengambil langkah proaktif dengan merekrut Simon Tahamata. Simon bertugas untuk memantau potensi talenta di berbagai kelompok umur, mulai dari U-17, U-20, U-23, hingga tim senior.
Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan "talent pool" yang berkualitas di masa depan. Target PSSI adalah mencapai peringkat 50 besar dunia untuk dapat menarik pemain dengan kualitas yang lebih baik.