Liputan6.com, Jakarta - Meskipun romansa dapat menjadi bagian penting dalam kehidupan, manfaat persahabatan tidak boleh diabaikan. Penelitian psikologis menunjukkan bahwa persahabatan yang stabil dan sehat sangat penting bagi kesejahteraan dan umur panjang kita.
Orang yang memiliki teman dan orang kepercayaan dekat lebih puas dengan kehidupan mereka dan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita depresi (Choi, K. W., et al., The American Journal of Psychiatry, Vol. 177, No. 10, 2020). Mereka juga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena semua penyebab, termasuk masalah jantung dan berbagai penyakit kronis.
“Di sisi lain, ketika orang-orang memiliki hubungan sosial yang rendah—karena isolasi, kesepian, atau hubungan yang buruk—mereka menghadapi peningkatan risiko kematian dini,” kata Julianne Holt-Lunstad, PhD, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Brigham Young yang mempelajari bagaimana hubungan memengaruhi tubuh dan otak, dilansir American Psychologi Association.
Untungnya, penelitian juga menunjukkan bahwa persahabatan dapat dibuat dan dipertahankan pada usia berapa pun, hubungan dengan teman dapat memperkuat atau menggantikan hubungan romantis, dan bahkan interaksi sosial yang minimal dapat menjadi hal yang kuat.
“Persahabatan adalah sesuatu yang benar-benar perlu kita pahami. Ada banyak orang yang terlalu sibuk dengan hubungan romantis, tetapi banyak dari hubungan dekat kita adalah dengan teman-teman,” kata Thalia Wheatley, PhD, seorang profesor di Departemen Ilmu Psikologi dan Otak di Dartmouth College yang mempelajari konektivitas sosial.
“Jadi, bagaimana mereka memengaruhi kesehatan kita?”
Persahabatan adalah salah satu aspek paling berharga dalam kehidupan manusia. Menjadi teman yang baik bukan hanya tentang memiliki sifat-sifat tertentu, tetapi juga tentang konsistensi dalam menunjukkan kepedulian, dukungan, dan pemahaman. Membangun dan memelihara hubungan yang sehat membutuhkan usaha, komitmen, dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang.