Liputan6.com, Jakarta Marcus Rashford semakin dekat menuju Barcelona. Sebuah kesepakatan awal telah dicapai antara kedua belah pihak.
Kabar ini tidak datang secara mengejutkan. Rashford memang sejak lama dikabarkan memimpikan bermain di klub raksasa Spanyol tersebut.
Bulan lalu, Rashford secara terbuka menyatakan keinginannya untuk bermain bersama Lamine Yamal. Ungkapan itu menambah kuat rumor kepindahannya.
Barcelona pun tidak menutupi minat mereka terhadap sang penyerang. Direktur olahraga Deco menyatakan bahwa Rashford adalah pemain yang mereka sukai.
Namun, muncul pertanyaan di kalangan publik sepak bola. Mengapa pemain yang tak lagi diinginkan Manchester United justru dilirik Barcelona?
Barcelona Tak Kekurangan Gol, Tapi Masih Butuh Penyerang
Barcelona tampil luar biasa di musim 2024/2025 dengan total 102 gol di La Liga. Mereka juga mencetak 43 gol di Liga Champions dan melaju hingga semifinal.
Kekuatan lini serang mereka sejatinya tidak menjadi sorotan negatif. Sebaliknya, sektor pertahanan lebih sering dikritik sepanjang musim lalu.
Namun hal itu tak menghentikan keinginan manajemen untuk mendatangkan pemain ofensif baru. Barcelona merasa sisi kiri lini depan perlu diperkuat.
Nico Williams sempat jadi incaran utama mereka sepanjang musim panas ini. Namun kesepakatan tak tercapai karena sang pemain memilih bertahan di klubnya.
"Memperkuat sisi kiri lini depan menjadi prioritas utama Barcelona sepanjang musim panas ini, dan cukup lama mereka tampak akan sukses mendapatkan target utama mereka, Nico Williams," kata jurnalis sepak bola Spanyol Andy West.
"Namun winger Athletic Bilbao itu akhirnya memilih menandatangani kontrak baru bersama klubnya, sehingga Barcelona terpaksa mencari opsi lain, termasuk mencoba mendatangkan Luis Diaz dari Liverpool yang juga gagal."
Kondisi Keuangan Bikin Rashford Jadi Solusi Ideal
Barcelona sebenarnya bersedia mengeluarkan biaya besar untuk mendatangkan Nico Williams atau Luis Diaz. Namun keterbatasan anggaran membuat klub harus berpikir ulang.
Pilihan merekrut Marcus Rashford dengan skema pinjaman menjadi lebih masuk akal. Opsi itu dinilai menguntungkan di tengah krisis keuangan.
Masalah finansial yang berkepanjangan masih menjadi kendala besar di Barcelona. Bahkan rencana menjual Marc-Andre ter Stegen pun gagal karena sang kiper harus menjalani operasi punggung.
"Masalah keuangan yang telah lama dihadapi Barcelona masih menjadi kendala, dan mereka berharap bisa mendapatkan dana dengan menjual kiper Marc-Andre ter Stegen, yang kini tergantikan oleh pemain baru Joan Garcia," ujar Andy West.
"Namun rencana tersebut batal karena kiper asal Jerman itu harus menjalani operasi punggung, sehingga opsi mendatangkan Rashford secara pinjaman menjadi semakin menarik."
Minim Risiko
Opsi peminjaman dinilai sebagai strategi minim risiko. Barcelona bisa menilai performa Rashford terlebih dahulu tanpa terikat pembelian permanen.
"Jika ini memang kesepakatan pinjaman dengan opsi pembelian seperti yang diperkirakan, Barcelona tidak akan rugi," kata jurnalis BBC Sport, Simon Stone.
"Ingat, Chelsea juga sempat meminjam Jadon Sancho selama satu musim, lalu mengembalikannya ke Manchester United, meskipun mereka memiliki kewajiban untuk membeli setelah performa sang pemain tidak konsisten."
Fleksibilitas Rashford Jadi Daya Tarik Utama
Sepanjang kariernya, Rashford mampu bermain di berbagai posisi penyerangan. Ia sering dimainkan di sayap kiri maupun sebagai penyerang tengah.
Kemampuan fleksibel inilah yang menjadi salah satu alasan Barcelona tertarik mendatangkannya. Apalagi, usia Robert Lewandowski tidak lagi muda.
Barcelona sadar bahwa Lewandowski, yang akan berusia 37 tahun bulan depan, tidak bisa terus menjadi andalan utama di lini depan. Rashford dinilai mampu menjadi pelapis ideal atau bahkan pengganti dalam skema serangan.
"Barcelona sadar bahwa striker andala...