Liputan6.com, Jakarta Turnamen catur interasional bertajuk "Nusantara Grandmaster Tournament’ yang digelar di Kota Bandung menorehkan prestasi membanggakan. Ajang yang diadakan di Hotel Mewangi, sejak 22 hingga 27 Juli 2025 ini, telah melahiran Grandmaster baru.
Raihan gelar tertinggi di cabang olah raga ini dicapai pecatur Internasional Master (IM) Sean Winshand Cuhendi. Kini dia naik tingkat menjadi Grandmaster (GM) baru di Indonesia.
Untuk merebut gelar Grandmaster, Sean harus bisa mengumpulkan 2500 poin sebagai syarat mutlak. Sean sebenarnya hanya butuh 14 poin lagi, karena sebelumnya sudah meraih tiga norma GM dan mengumpulkaan 2486 poin. Tapi, setelah mengikuti Nusantara Grandmaster Tournament’, dia berhasil meraup 22 poin. "Jadi rating saya sekarang 2508," katanya.
Dengan pencapaian Sean, Indonesia kini memiliki 9 Grandmaster. Mereka adalah Herman Suradiradja, Utut Adianto Wahyuwidayat, Ardiansyah, Edhi Handoko. Selanjutnya ada nama Ruben Gunawan, Cerdas Barus, Susanto Megaranto, Novendra Priasmoro dan Sean Winshand Cuhendi.
Sean mengaku merasa haru dan bangga karena penantiannya selama 10 tahun untuk mencapai gelar grandmaster akhirnya tercapai. "Ini seperti mimpi yang tertunda," ujar Sean.
Selanjutnya, setelah turnamen ini dia akan langsung mengajukan prestasinya ke FIDE untuk mengklaim gelar Grandmaster. "Harusnya jika, diproses dengan cepat, Agustus ini sudah bisa resmi. Mohon doanya," ujar Sean yang juga suami Women Grandmaster (WGM) Dewi Ardiaya Anantasya Citra.
Berita Video Bermain Catur Sambil Menyelam, Berani Coba ?
Momen Lahirkan Gelar-Gelar Baru
Sementara itu, Dewi Citra yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana "Nusantara Grandmaster Tournament" merasa senang dan bersyukur karena turnamen dinilai sukses dan berjalan lancar. Apalagi dari ajang ini ada dua pecatur yang bisa meraih Grandmaster dan Internasional Master (IM). "Untuk gelar IM diraih atas nama Satria Duta Cahaya," katanya.
Disinggung tentang kelanjutan turnamen ini, Dewi Citra bersedia menggelarnya lagi jika diberikan kesempatan. "Dengan adanya turnamen ini memotivasi para pemain menambah gelar-gelar baru untuk dunia catura Indonesia," kata Dewi.
Calon Grandmaster Baru
Di saat bersamaan Ketua Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya menilai keberhasilan Sean dan Duta Cahaya sangat luar biasa, karena prosesnya sangat sulit. Menurut Eka, jika keduanya tidak dalam top perfomance sudah mendapatkannya.
Secara khusus Eka juga memberikan apresiasi pada pecatur muda Duta Cahaya, yang meraih gelar IM. Menurutnya, pemain yang masih berusia 17 tahun sangat berbakat dan memiliki semangat dan mental yang tinggi. "Pokoknya dia jadi aset kita dan itu luar biasa. Calon lah dia. Sebentar lagi dia akan jadi Grandmaster," kata Eka.
"Saya juga harus angkat topi untuk Dewi dan tim. Ini pertama kalinya Sean mencari sponsor sendiri dan sukses. Daya juang dia dan Duta luar biasa. Ini bukti atlet kita bisa berdikari," ujar Eka.
Beri Kesempatan Pecatur Indonesia Naikkan Rating
Seperti diketahui, "Nusantara Grandmaster Tournament’ diikuti 10 pecatur dengan gelar GM dan IM dari 3 Negara yakni, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Dijelaskan Dewi, tujuan utama turnamen ini memberikan kesempatan kepada pecatur Indonesia untuk menaikkan rating mereka, sekaligus mengejar norma dan menaikkan gelar.
“Kami ingin memberi ruang bagi pecatur tanah air agar bisa menggenapkan norma, serta memajukan catur Indonesia ke level internasional,” ujar Dewi Citra.
Di antara peserta Indonesia, selain Sean dan Duta Cahaya, ada nama Farid Firmansyah, dan Novendra Priasmoro, ketiganya baru saja tampil dalam ajang Super Chess belum lama ini.
Dewi Citra mengungkapkan turnamen ini menggunakan sistem undangan langsung (invitation) dengan format round robin yang terdiri dari 10 pemain.
Untuk memenuhi syarat sebagai turnamen Grandmaster, harus diundang minimal 4 pemain asing dari dua negara berbeda, dan di event ini telah hadir 3 pecatur asal Filipina dan 1 dari Vietnam, disertai 6 pecatur tuan rumah dari Indonesia.