Liputan6.com, Jakarta Piala Presiden 2025 bakal menjadi pentas menarik untuk menyaksikan adu taktik para pelatih top dan adu kualitas para pemain bintang. Namun, bukan hanya para pemain mapan yang layak jadi sorotan.
Kehadiran wajah-wajah baru juga patut dicermati, apalagi mereka datang dengan beban ekspektasi besar dan harapan membawa perubahan untuk tim barunya. Saddil Ramdani dan Razzaa Fachrezi adalah contoh dari kategori itu.
Musim ini, bursa transfer domestik dihiasi dengan pergerakan pemain-pemain penting yang memilih berganti kostum. Dari pemain muda potensial hingga veteran yang mencoba peruntungan baru, semuanya bersatu dalam kompetisi pramusim paling prestisius di Indonesia ini.
Performa mereka bukan hanya akan menentukan nasib timnya di Piala Presiden, tapi juga bisa menjadi indikator penting jelang Liga 1 2025/2026. Siapa saja pemain baru yang aksinya patu dinantikan di Piala Presiden 2025? Berikut ulasan lengkapnya.
Nick Kuipers (Dewa United)
Nick Kuipers menjadi salah satu kejutan di bursa transfer kali ini. Setelah bertahun-tahun jadi pilar Persib Bandung dan mempersembahkan dua gelar juara, bek asal Belanda ini justru memilih melanjutkan kariernya bersama Dewa United. Kuipers menggantikan Risto Mitrevski, bek tangguh yang hengkang ke Persebaya Surabaya.
Dengan pengalaman internasional dan gaya bermain agresif nan disiplin, Kuipers diprediksi bakal menjadi fondasi baru dalam lini pertahanan Dewa United. Banyak mata akan tertuju pada bagaimana adaptasi cepatnya terhadap gaya bermain klub barunya.
Piala Presiden 2025 menjadi momentum yang tepat bagi Kuipers untuk membuktikan bahwa usia 32 tahun bukanlah penghalang untuk tetap tampil kompetitif.
Razzaa Fachrezi (Arema FC)
Arema FC mengambil langkah berani dengan mendatangkan penyerang muda, Razzaa Fachrezi. Meski baru berusia 21 tahun, Razzaa sudah mengoleksi pengalaman penting di level usia muda, termasuk saat memperkuat Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Satu gol dari empat penampilan kala itu menjadi catatan awal kiprahnya di kancah internasional, ditambah dengan latar belakang dari Rayo C, klub kasta bawah di Spanyol yang dikenal kerap mengorbitkan pemain muda.
Kedatangan Razzaa menjadi angin segar bagi Arema FC, yang tengah mencari solusi atas performa menurun dari Dedik Setiawan musim lalu. Harapan besar dibebankan di pundak sang striker muda untuk menjadi opsi tajam di lini depan Singo Edan. Piala Presiden akan menjadi panggung ideal bagi Razzaa untuk unjuk gigi, sekaligus menjawab keraguan publik soal kapasitasnya di level senior.
Saddil Ramdani (Persib Bandung)
Saddil Ramdani kembali ke kancah sepak bola Indonesia setelah menorehkan catatan apik di Malaysia bersama Sabah FC. Kini, winger lincah berusia 25 tahun itu akan mengemban tugas berat di Persib Bandung, menggantikan peran Ciro Alves, sosok yang begitu dicintai publik Bandung karena performanya yang konsisten dan produktif.
Namun Saddil bukan pemain sembarangan. Ia dikenal memiliki kecepatan, kreativitas, dan kemampuan melewati lawan yang kerap menyulitkan pertahanan lawan. Di tangan pelatih yang tepat, Saddil bisa menjadi aset besar bagi Persib.
Piala Presiden 2025 menjadi ajang pembuktian bahwa dirinya sudah jauh berkembang dibanding masa-masa awal kariernya di Persela Lamongan. Ini saatnya Saddil menegaskan bahwa dia bukan hanya pengganti Ciro, tapi bisa jadi bintang baru di Bandung.
Uilliam Pereira (Persib Bandung)
Selain Saddil, satu lagi pemain baru yang turut menambah kekuatan Persib adalah Uilliam Pereira. Penyerang asal Brasil ini datang dengan misi besar: menggantikan David da Silva. Uilliam, yang sebelumnya bermain untuk Al Fahaheel SC di Kuwait, tentu sadar bahwa beban yang dipikulnya sangat berat.
Meski begitu, Uilliam punya rekam jejak yang layak untuk diperhitungkan. Dengan kemampuan menempatkan posisi dan naluri gol yang baik, ia diharapka...