Wihaji Ungkap Dua Tantangan Besar dalam Mewujudkan Keluarga Indonesia Sejahtera

3 days ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/BKKBN, Wihaji, mengatakan, saat ini terdapat dua isu keluarga yang menjadi fokus Kemendukbangga. Pertama, mengendalikan kependudukan. Berdasarkan data yang tercatat, total fertility rate (TFR) di Indonesia adalah 2,1 anak per perempuan. Hal ini menunjukkan metode kontrasepsi mencapai keberhasilan sehingga penduduk tumbuh dengan seimbang.

“2,0 sampai 2,1 total fertility rate-nya. Oke, insyaallah ini aman. Selama ada bu bidan, selama ada alat kontrasepsinya aman,” ujarnya dalam acara GENTING Collaboration Summit Tahun 2025 dengan tema “Sinergi Untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting” pada Rabu, 10 Desember 2025.

Kedua, pembangunan keluarga. Isu ini masih menjadi prioritas bagi masyarakat Indonesia. Hal ini karena sebanyak 8,6 juta warga Indonesia termasuk ke dalam kategori keluarga risiko stunting atau KRS. Jika tidak ditangani dengan serius, kasus stunting dikhawatirkan akan mencapai hingga 19,8 persen prevalensi stunting di Indonesia.

“Pembangunan keluarga yang intinya adalah ketahanan keluarga. Pertanyaannya Pak Wihaji, gimana mau keluarga bertahan? Ternyata di Indonesia ada 8,6 juta KRS. Apa itu KRS? Keluarga Risiko Stunting,” jelasnya.

Wihaji juga menyebutkan, tingkat kesembuhan stunting menurut dokter hanya 20 persen. Sementara itu, sisanya tidak bisa disembuhkan. Oleh karena itu, perlu intervensi berbagai pihak untuk mencegah peningkatan kasus stunting sesuai dengan target Kemendukbangga yaitu turun hingga satu juta kasus per tahun 2025.

Read Entire Article