Liputan6.com, Jakarta - Gaya hidup urban yang cenderung menuntut individu lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk lama, minim aktivitas fisik, serta seringkali memiliki pola makan kurang teratur, memicu penumpukan lemak berlebih. Seiring dengan meningkatnya kesadaran individu akan pentingnya merawat diri, perawatan tubuh tanpa prosedur bedah pun kini mulai semakin dilirik sebagai salah satu solusi.
Teknologi non-bedah terkini yang menarik perhatian untuk mengatasi lemak berlebih adalah Onda Pro, sebuah inovasi face and body contouring non-invasif yang memanfaatkan gelombang mikro bernama Coolwaves.
Onda Pro diklaim mampu membantu mengurangi lemak berlebih, mengencangkan kulit, hingga mengurangi selulit secara lebih nyaman tanpa downtime.
Bagaimana Cara Kerja Onda Pro?
Berbeda dengan metode pembekuan lemak pada umumnya, Onda Pro bekerja dengan teknologi Precision-GigaWave (PGW). Teknologi ini menyalurkan gelombang mikro Coolwaves yang menembus kulit secara presisi dan langsung menargetkan lapisan lemak tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
“Di era digital ini, banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang bergerak, banyak duduk, dan minim aktivitas fisik. Gaya hidup ini seringkali memicu peningkatan berat badan yang tidak ideal dan menurunkan kualitas Kesehatan. Karena itu, kami melihat Onda Pro sebagai solusi yang instan, dan dapat diandalkan," ujar pendiri sekalilgus direktur medis SAE Clinique dr Sebastian Haydan, M.Sc, FINEM melalui keterangan tertulis, dikutip Senin (7/6).
Selama proses perawatan, pasien akan merasakan sensasi hangat di area yang ditreatment. Efek sampingnya pun minimal, hanya berupa kemerahan ringan atau sensasi panas yang akan hilang dalam beberapa jam. Prosesnya tergolong aman dan pasien bisa langsung beraktivitas setelah perawatan.
Apa Bedanya dengan Prosedur Serupa yang Menggunakan Suhu Dingin?
Sebagian orang mungkin masih bingung membedakan Onda Pro dengan teknologi lain untuk mengatasi masalah lemak seperti CoolSculpting. Meski sama-sama bertujuan mengurangi lemak, prinsip kerja keduanya berbeda.
CoolSculpting menggunakan metode cryolipolysis atau pembekuan sel lemak hingga hancur dan dibuang secara alami oleh tubuh. Sementara Onda Pro justru memanfaatkan gelombang mikro yang secara selektif memanaskan sel lemak, sekaligus menstimulasi produksi kolagen dan pengencangan kulit.
“Dengan Onda Pro, pasien tidak hanya fokus mengurangi lemak, tapi juga mendapat efek skin tightening dan pengurangan selulit,” jelas dr. Sebastian.
Sensasi dingin ekstrem yang muncul dalam penggunaan metode cryolipolysis tidak dirasakan pengguna teknologi Onda Pro, sebaliknya, treatment terasa hangat, lebih nyaman, dan disebut tanpa downtime berarti.
Manfaat Onda Pro untuk Gaya Hidup Sehat
Menurut dr. Sebastian, teknologi ini juga mendukung mindfulness dalam perawatan tubuh.
“Saya percaya Onda Pro adalah solusi lengkap, bukan hanya untuk penampilan, tapi juga membantu orang menjaga kesehatan jangka panjang dengan cara yang efisien dan mindful,” ujarnya.
Selain itu, hasil treatment tidak datang secara instan dalam semalam, tetapi bertahap. Biasanya hasil mulai terlihat setelah satu bulan, dengan perbaikan lanjutan seiring proses metabolisme tubuh yang terus berjalan.
Seperti prosedur medis non-invasif lainnya, teknologi gelombang mikro ini relatif aman dan risiko komplikasi jarang terjadi. Efek samping umumnya hanya kemerahan ringan, sensasi hangat, atau sedikit bengkak yang cepat mereda. Meski begitu, penting untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter berpengalaman agar dapat menilai kondisi tubuh secara holistik dan memastikan bahwa teknologi ini sesuai dengan kebutuhan pasien.