Liputan6.com, Jakarta Gonore atau kencing nanah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman atau bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Menurut epidemiolog Dr. Dicky Budiman, PhD., gonore tak bisa dianggap remeh karena telah menjadi superbug. Ini adalah istilah yang merujuk pada mikroorganisme yang telah kebal atau resisten terhadap obat-obatan antimikroba.
“Gonore bukan penyakit kuno yang bisa dianggap remeh. Kini, bakteri Neisseria gonorrhoeae menjadi superbug yang kebal hampir terhadap semua antibiotik. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bahkan menetapkannya sebagai patogen prioritas,” kata Dicky dalam keterangan tertulis kepada Health Liputan6.com, dikutip Kamis (3/7/2025).
Data Centers for Disease Control and Prevention (CDC 2024) menunjukkan lonjakan kasus super gonore, terutama di Asia Tenggara. Penyebabnya adalah:
- Perilaku seksual tanpa proteksi;
- rendahnya edukasi seksual; dan
- penyalahgunaan antibiotik.
“Jika dibiarkan, kita akan menghadapi infeksi menular seksual yang tak bisa disembuhkan. Literasi seksual bukan tabu, tapi ini adalah kebutuhan,” jelas Dicky.
Kementerian Kesehatan RI melaporkan 2.700 kasus HIV pada remaja usia 15-19 tahun hingga Maret 2025. Sebanyak 2.700 remaja yang mengidap HIV memiliki latar belakang berbeda yakni pekerja seks, pengguna NAPZA suntik, transgender, dan lelaki seks lelak...
Gejala Gonore pada Perempuan
Gejala gonore pada perempuan cenderung tidak spesifik sehingga kerap terabaikan. Padahal, penyakit infeksi ini bisa memicu infertilitas atau ketidaksuburan.
“Pada perempuan, hati-hati kelainan ini gejalanya kadang tidak spesifik hanya seperti keputihan biasa dan seringnya tanpa gejala,” kata dokter subspesialis dermatologi venereologi dan estetika - venereologi, Hanny Nilasari, dalam temu media secara daring bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Jumat (20/6/2025).
“Seorang perempuan biasanya kalau kena gonore itu sudah dalam bentuk komplikasi. Komplikasinya bisa sampai penyakit radang panggul bahkan infertilitas, tidak bisa punya anak karena kondisi saluran reproduksinya yang sudah rusak,” tambah Hanny.
Gejala Umum Gonore pada Laki-Laki
Keluhan gonore terbanyak ditemukan pada laki-laki dengan gejala umumnya keluar cairan seperti nanah dari ujung kemaluan disertai rasa tidak nyaman, panas, dan nyeri pada saat buang air kecil.
Gonore termasuk dalam infeksi menular seksual (IMS). Ini adalah infeksi yang terjadi pada seseorang melalui kontak seksual atau intercourse dapat melalui kelamin, mulut, atau anus.
IMS dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kadang-kadang, infeksi ini dapat melalui rute non seksual misalnya dari ibu kepada anaknya.
Penanganan IMS termasuk Gonore
Hanny pun menjelaskan terkait penanganan kasus IMS terutama pada remaja.
“Pada usia 15-19 tahun ini memang cukup sering datang ke kami sebagai fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Kebetulan saya bertugas di faskes tingkat lanjut dan kalau pasien ini datang tentu dibawa berobat oleh orangtua,” ujar Hanny.
Maka dari itu, pendekatan penanganan IMS pada remaja tidak hanya pada remajanya sendiri tapi juga perlu komunikasi dengan orangtuanya.
“Kita harus berkomunikasi juga dengan orangtuanya sehingga tata laksana atau pengobatan bisa dilakukan secara sempurna dan secara komprehensif.”
Hanny menambahkan, anak usia 15 hingga 19 tahun masih tinggal bersama orangtua. Sehingga, tenaga kesehatan perlu hati-hati sekali dalam melakukan edukasi kepada orangtua dan memberikan keterangan dengan baik dan sempurna sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
“Tentunya kalau koordinasi dengan orangtua bisa dilakukan dengan baik dan kemudian anaknya juga bisa diterima oleh orangtuanya dengan segala kekurangannya, maka tata laksana bisa berjalan lancar,” jelasnya.