Anak Cemas Menjelang Ujian? Begini Cara Orangtua Bantu Mereka Tetap Tenang dan Fokus

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pasti pernah merasakan cemas dalam hidupnya. Misalnya, jantung berdebar kencang sebelum ujian, atau perut terasa mual saat menunggu pengumuman kelulusan.

Menurut laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kecemasan adalah reaksi alami tubuh. Respons ini membantu kita bersiap dan waspada terhadap kemungkinan masalah atau ancaman di masa depan. 

Kemudian, kecemasan dapat berkembang menjadi gangguan ketika muncul terlalu sering, terlalu kuat, dan sulit dikendalikan. Dalam kondisi ini, rasa cemas yang seharusnya membantu justru berubah menjadi hambatan, mengganggu aktivitas sehari-hari anak, termasuk proses belajarnya.

Jika anak mengalami hambatan dalam belajar, orangtua dapat berperan besar dalam membantu mereka meningkatkan kemampuan akademik.

Dukungan dan motivasi yang konsisten akan membuat anak lebih bersemangat mengikuti proses belajar dan merasa tidak sendirian menghadapi tantangannya.

Selain memberikan dukungan, orangtua juga perlu membantu anak melewati masa-masa sulit. Salah satu hal yang sering diabaikan adalah menyediakan waktu berkualitas untuk bersantai dan benar-benar hadir bersama anak. 

Langkah sederhana ini dapat membantu melepaskan emosi mereka yang sulit untuk diungkapkan, serta mengurangi rasa khawatir terhadap masa depan. Dengan perhatian penuh, anak merasa lebih aman dan terbantu dalam menghadapi tekanan, seperti dikutip dari UNICEF pada Rabu, 10 Desember 2025

Selain dukungan mental, menjaga kesehatan fisik anak juga sangat penting. Kondisi fisik yang baik memiliki hubungan erat dengan kesehatan emosional dan mental mereka.

Saat berada dalam tekanan, anak lebih mudah terjerumus pada perilaku berisiko yang dapat memperburuk kondisi psikologisnya.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tidur yang berkualitas.

Kecemasan dan rasa khawatir menjelang ujian sering membuat tidur tidak nyenyak. Oleh sebab itu, pastikan anak Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup agar tubuh dan pikirannya tetap segar saat menghadapi ujian.

Pertama, coba jadwalkan waktu tidur, lalu biasakan tidur pada jam yang sama selama beberapa malam berturut-turut.

Usahakan tidak begadang, apalagi jika anak Anda harus bangun pagi. Rutinitas tidur yang teratur akan membantu tubuh mereka lebih cepat beristirahat dan membantu Si Kecil lebih segar keesokan harinya.

Kedua, merapikan buku dan catatan sering terasa membosankan. Kamar yang rapi dan memiliki sirkulasi udara yang baik akan membantu istirahat anak Anda jauh lebih nyaman. Lingkungan yang bersih membuat tubuh dan pikiran mudah rileks, sehingga kualitas tidur meningkat.

Ketiga, jangan mencoba tidur sambil memikirkan materi belajar atau masalah untuk keesokan hari. Hal itu justru membuat pikiran semakin tegang. Sebaiknya lakukan aktivitas ringan terlebih dahulu, seperti membaca buku yang anak Anda sukai, agar tubuh dan pikiran mereka lebih rileks sebelum tidur.

Keempat, hindari Si Kecil membuka media sosial sebelum tidur. Kebiasaan ini dapat membuat pikiran tetap aktif dan sulit rileks, sehingga anak Anda lebih susah untuk memejamkan mata.

Kelima, Jika anak Anda mulai merasa gelisah, cobalah melakukan teknik pernapasan yang lambat dan dalam.