5 Penyebab Skoliosis pada Anak Sekolah dan Cara Mengenalinya Lebih Awal

5 days ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Banyak kasus skoliosis ditemukan pada anak usia sekolah, terutama di rentang usia 10–15 tahun. Skoliosis adalah kondisi kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan bentuk tulang tampak melengkung seperti huruf S atau C.

Terkait hal ini, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, konsultan tulang belakang I Made Buddy Setiawan dari RS EMC Cikarang, Pekayon & Sentul menjelaskan alasan di baliknya.

Menurutnya, masa sekolah merupakan periode penting di mana anak mengalami pertumbuhan tulang yang sangat cepat. Pada fase ini, tulang belakang masih sangat mudah berubah bentuk.

“Itulah mengapa kebiasaan sehari-hari yang tidak tepat dapat berpengaruh besar terhadap postur anak,” kata I Made Buddy mengutip laman EMC, Minggu (7/12/2025).

Selain itu, banyak aktivitas yang dilakukan anak sekolah justru tidak mendukung postur tubuh yang ideal, seperti cara duduk yang salah, kebiasaan membawa tas berat, hingga gaya hidup pasif. Bila kebiasaan tersebut berlangsung lama, risiko terjadinya skoliosis bisa meningkat.

Meskipun sebagian besar kasus skoliosis pada anak bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebab pastinya), ada beberapa faktor yang dapat memicu atau memperberat kondisi ini. Lima di antaranya adalah:

Pertumbuhan Tulang yang Cepat

Pada masa pubertas, tulang tumbuh dengan sangat cepat. Ketidakseimbangan pertumbuhan otot dan tulang dapat menyebabkan tulang belakang lebih mudah melengkung. Anak perempuan biasanya lebih berisiko mengalami skoliosis idiopatik dibandingkan anak laki-laki.

Kebiasaan Duduk yang Salah

Anak sekolah sering duduk berjam-jam setiap hari. Posisi duduk membungkuk, miring, atau terlalu dekat dengan meja dapat memberi tekanan tidak merata pada tulang belakang. Jika dilakukan terus-menerus, postur tubuh dapat berubah.

Read Entire Article