AI Bisa Curi Identitas Digital untuk Retas Korban dalam Hitungan Menit, Ini Cara Mencegahnya!

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan Buatan (AI) menjelma menjadi pedang bermata dua dalam lanskap identitas digital modern. Di satu sisi, teknologi ini menawarkan solusi revolusioner untuk memperkuat sistem verifikasi, meningkatkan akurasi, dan menjaga keamanan data pribadi.

Namun, di sisi lain, AI juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk melancarkan serangan yang semakin canggih dan sulit dideteksi, menargetkan identitas digital individu dan organisasi.

Identitas digital telah menjadi 'pintu depan' utama bagi hampir setiap titik akses digital, baik untuk manusia maupun mesin, menjadikannya target empuk bagi penjahat siber.

Dengan semakin meluasnya penggunaan platform digital dan layanan berbasis cloud, permukaan serangan pun ikut melebar, meningkatkan risiko terjadinya pelanggaran data dan penipuan.

Menurut Country Manager CyberArk Indonesia, Hendry Wijawijaya, identitas digital adalah pintu gerbang utama masuknya ancaman.

"Bila tidak dikelola dengan cerdas, organisasi bisa menjadi korban serangan AI dalam hitungan menit," ujarnya, dikutip Kamis (14/8/2025).

Laporan terbaru dari CyberArk 2025 State of Machine Identity Security menunjukkan bahwa rasio identitas mesin terhadap manusia kini mencapai 82:1 secara global.

Membuka Celah Besar 

Dari laporan tersebut bisa disimpulkan bahwa jumlah kredensial keamanan token Application Programming Interface (API), sertifikat digital, dan akun otomatisasi jauh lebih banyak dari identitas karyawan (manusia).

Mirisnya, 65% organisasi di seluruh dunia tidak memiliki program keamanan yang memadai untuk mengelola identitas mesin ini.

Kondisi ini membuka celah besar bagi peretas untuk memanfaatkan AI. Mereka dapat meniru identitas sah, mencuri kredensial, atau mengakses sistem internal tanpa terdeteksi. Peningkatan serangan siber di Indonesia pun menjadi bukti nyata.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 3,64 miliar anomali trafik siber dari Januari hingga Juli 2025, yang hampir menyamai total serangan dalam lima tahun terakhir.

Regulasi Belum Memadai, Apa Solusi yang Tepat?

Meskipun Indonesia telah memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), regulasi yang secara khusus mengatur AI masih belum ada. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memang telah merilis draf pedoman etika AI, tetapi sifatnya masih non-mandatori.

"Di tengah ketiadaan regulasi AI yang mengikat, tanggung jawab etis ada di tangan perusahaan," Hendry menegaskan.

Ia mengimbau perusahaan harus proaktif memastikan AI yang mereka gunakan--mematuhi prinsip transparansi, keamanan, dan akuntabilitas.

CyberArk merekomendasikan strategi keamanan Zero Trust yang tidak memberikan akses permanen tanpa verifikasi. Dengan strategi ini, perusahaan dapat memantau identitas, mengotomatisasi pembaruan kredensial, dan mendeteksi anomali perilaku berbasis AI sebelum menjadi serangan besar.

Hendry menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin keamanan identitas di Asia Tenggara. Namun, hal ini hanya bisa terwujud jika perusahaan mulai membangun kapabilitas keamanan siber dari sekarang.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Read Entire Article