Liputan6.com, Jakarta Saat banjir melanda, luka terbuka pada tubuh sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. Dokter umum sekaligus kreator konten kesehatan, Kevin Mak, mengingatkan bahwa air banjir yang kotor bisa membawa berbagai jenis bakteri yang berisiko masuk ke dalam tubuh melalui luka, bahkan luka kecil sekalipun.
Jika tidak segera dibersihkan dan ditutup, luka tersebut bisa menjadi pintu masuk infeksi yang berujung pada komplikasi serius.
"Jika ada luka terbuka, bakteri bisa masuk dan menyebabkan infeksi," kata Kevin di sela acara peluncuran produk plester luka di Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.
Luka terbuka sebaiknya segera dibersihkan menggunakan aliran air bersih atau cairan antiseptik lalu ditutup menggunakan plester.
"Kalau ada luka kecil, jangan lupa lukanya ditutup. Takutnya ada infeksi dan bisa jadi komplikasi," katanya.
Masa pakai plester luka bisa 6-12 jam. Namun, jika plester basah atau kotor sebaiknya segera diganti.
Anak Jangan Bermain dan Berenang di Air Banjir
Kevin juga mengingatkan orangtua agar tidak membiarkan anak-anak bermain dan berenang di air banjir. Hal ini karena air banjir rentan mengandung bakteri.
"Kenapa? Karena, kalau air keruh itu takutnya mengandung bakteri," katanya.
Bila masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan infeksi atau permasalahan kesehatan lainnya.
Risiko Penyakit Akibat Banjir
Di kesempatan berbeda, epidemiolog sekaligus ahli kesehatan lingkungan, dokter Dicky Budiman, PhD menjelaskan, penyakit yang mengancam masyarakat terdampak banjir adalah penyakit yang ditularkan melalui air dan sanitasi yang buruk. Misalnya diare akut, kolera, atau hepatitis A. Ini umumnya terjadi akibat kontaminasi air minum dan makanan.
“Selain itu, penyakit yang ditularkan oleh tikus, hantavirus ataupun leptospirosis, itu meningkat risikonya. Infeksi parasit dalam hal ini cacing, juga meningkat karena orang sering enggak pakai sandal misalnya.”
Situasi bencana banjir juga bisa memicu kambuhnya penyakit pernapasan termasuk infeksi saluran napas akut (ISPA), pneumonia, dan asma.
“Umumnya (penyakit pernapasan) bisa kambuh terutama pada anak-anak dan lansia,” kata Dicky.
Risiko Penyakit Akibat Nyamuk
Di sisi lain, Dicky mengatakan penyakit dengan vektor nyamuk juga dapat meningkat saat banjir. Termasuk demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya.
Kenapa bisa begitu? Karena banyaknya genangan air yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.