Viktor Gyokeres Cetak Gol Lebih Banyak, tapi Mengapa Kylian Mbappe yang Raih Sepatu Emas Eropa 2024/2025?

1 month ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Kylian Mbappe resmi dinobatkan sebagai peraih Sepatu Emas Eropa musim 2024/2025, sebuah penghargaan prestisius bagi pencetak gol terbanyak di kompetisi domestik Eropa. Prestasi yang penting bagi pemain Real Madrid itu.

Namun, keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar: bagaimana mungkin Mbappe memenangkan penghargaan tersebut sementara Viktor Gyokeres mencetak lebih banyak gol?

Pada musim perdananya bersama Real Madrid, Mbappe tampil gemilang dengan koleksi 31 gol di La Liga. Penyerang timnas Prancis itu bahkan memecahkan rekor sebagai pemain dengan jumlah gol terbanyak dalam musim debutnya di Real Madrid, melebihi capaian Ivan Zamorano di musim 1992/1993.

Namun, secara angka murni, Mbappe bukanlah pencetak gol terbanyak di liga domestik Eropa. Gelar tersebut milik Viktor Gyokeres, bomber Sporting CP, yang mencetak 39 gol di Primeira Liga Portugal. Jika hanya melihat jumlah gol, Gyokeres sejatinya unggul sembilan gol dari Mbappe.

Sistem Koefisien Jadi Penentu

Pertanyaan yang muncul di benak banyak penggemar sepak bola adalah: kenapa Mbappe yang mendapat Sepatu Emas, bukan Gyokeres? Jawabannya ada pada sistem penilaian berbobot yang digunakan oleh European Sports Media (ESM), pihak yang memberikan penghargaan Sepatu Emas Eropa.

Dalam sistem ini, setiap gol yang dicetak di lima liga top Eropa, yakni Premier League, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1, dihitung dua poin.

Sementara gol yang dicetak di liga peringkat ke-6 hingga ke-22, termasuk Primeira Liga Portugal, hanya bernilai 1,5 poin.

Artinya, 31 gol Mbappe di La Liga bernilai 62 poin (31 x 2). Sedangkan 39 gol Gyokeres di Primeira Liga hanya bernilai 58,5 poin (39 x 1,5). Selisih 3,5 poin itulah yang menjadi penentu kemenangan Mbappe dalam perburuan Sepatu Emas.

Gyokeres: Paling Tajam Tapi Bukan Pemenang

Performa Gyokeres sejatinya tak bisa diremehkan. Pemain asal Swedia itu tampil luar biasa sepanjang musim, mencetak 54 gol dalam 52 pertandingan di semua kompetisi.

Namun, karena penilaian Sepatu Emas hanya memperhitungkan gol di kompetisi liga domestik, dan karena nilai koefisien liga Portugal lebih rendah dari Spanyol, kerja keras Gyokeres tidak berbuah trofi individu tersebut.

Situasi ini menimbulkan perdebatan. Sebagian pengamat menyebut sistem koefisien memberi ketidakadilan bagi pemain di luar liga top. Namun, di sisi lain, sistem ini dianggap adil karena mempertimbangkan tingkat kesulitan liga masing-masing.

Kylian Mbappe Ukir Sejarah Baru

Terlepas dari kontroversi, Mbappe kembali menegaskan statusnya sebagai salah satu penyerang terbaik dunia. Gelar Sepatu Emas ini membuatnya menjadi pemain Prancis pertama yang memenanginya sejak Thierry Henry pada awal 2000-an.

Di usia 26 tahun, Mbappe masih punya banyak waktu untuk menambah koleksi gelar individu dan tim. Musim pertamanya bersama Real Madrid bisa dibilang sukses besar, dan Sepatu Emas ini hanya salah satu dari banyak pencapaian yang bisa ia raih dalam warna putih Los Blancos.

Peringkat akhir Sepatu Emas Eropa 2025:

  • Kylian Mbappe (Real Madrid) – 31 gol x 2 poin = 62 poin
  • Viktor Gyokeres (Sporting CP) – 39 gol x 1,5 poin = 58,5 poin
  • Mohamed Salah (Liverpool) – 29 gol x 2 poin = 58 poin
  • Robert Lewandowski (Barcelona) – 27 gol x 2 poin = 54 poin
  • Harry Kane (Bayern Munchen) – 26 gol x 2 poin = 52 poin
Read Entire Article