Liputan6.com, Jakarta - Timnas voli putri Indonesia U-21 dipastikan melaju ke babak 16 besar Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025. Junaida Santi dan kawan-kawan mendampingi Argentina, Serbia, dan Puerto Riko dari Grup A.
Timnas voli putri Indonesia U-21 sebelumnya menempati peringkat lima klasemen akhir Grup A. Hasil itu didapat setelah tim besutan Marcos Sugiyama kalah dari Argentina 0-3 (23-25, 18-25, 22-25) di Jawa Pos Arena, Surabaya, Selasa (12/8) malam.
Kekalahan itu membuat Indonesia berada di peringkat lima klasemen dengan 5 poin hasil sekali menang dan empat kali kalah. Meski begitu, Indonesia tetap lolos ke babak 16 besar karena Vietnam terkena diskualifikasi akibat menggunakan pemain tidak sah.
Vietnam sebenarnya sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar setelah menempati peringkat kedua klasemen dengan 12 poin berkat empat kemenangan dan sekali kalah. Tetapi, skuad asuhan Linh Trong Nguyen terkena diskualifikasi karena dua pemainnya diduga sebagai pria.
Menurut laporan Volleytrails, dugaan tersebut mengarah kepada Dang Thi Hong dan Nguyen Phuong Quynh. "Hari ini, di Kejuaraan Dunia U-21 di Indonesia, dua pemain Vietnam menjalani tes kromosom FIVB," tulis Volleytrails.
"Akibatnya, mereka tidak dapat bermain dalam pertandingan hari ini melawan Puerto Riko, hasil tes masih menunggu peninjauan lebih lanjut oleh FIVB."
Di babak 16 besar, Rabu (13/8), Indonesia bertemu dengan Polandia, yang menempati posisi runner-up Grup C.
Timnas Voli Putri Indonesia U-21 gagal memetik kemenangan di laga perdana Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025. Mereka dipermalukan dengan skor 0-3 (15-25, 16-25, 18-25) saat melawan Vietnam U-21 di Jawa Pos Arena, Surabaya, Kamis (7/8/2025).
Tetap Bangga
Timnas voli putri Indonesia U-21 hanya mencatat satu kemenangan dari lima laga Grup A Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025. Satu kemenangan itu diraih atas Kanada. Sisanya, saat melawan Vietnam, Puerto Riko, Serbia dan terakhir Argentina, berakhir dengan kekalahan.
Meski begitu, pelatih timnas voli putri Indonesia U-21 Marcos Sugiyama mengaku tetap bangga pada perjuangan tim asuhannya. Dari sulit menyatukan visi berubah menjadi tim yang saling mengerti kurang dari lima bulan bersama.
"’Mereka membuktikan bahwa kerja keras, bersama-sama membuat mereka berada pada level yang sekarang. Kami kalah lima set di dua pertandingan dan menyulitkan Argentina yang memiliki banyak keunggulan," kata Sugiyama.
Kurang Beruntung
Sugiyama merasa kurang beruntung saat melawan Argentina. Setelah kehilangan Waode Ardina dan Kadek Diva karena cedera sebelum laga, Junaida Santi juga menderita cedera sejak set kedua. Padahal, dia merupakan pencetak poin terbanyak.
"Kami sedikit kurang beruntung. Santi masih harus dicek kondisinya sebelum kami menjalani pertandingan berikutnya,’’ tutur Sugiyama.
"Kekurangan pemain di laga sepenting ini (lawan Argentina) merupakan kehilangan besar. tapi kami harus belajar banyak dari situasi seperti ini," pungkas pelatih berkebangsaan Jepang itu.