Ada beberapa penyakit yang memiliki vaksin seperti influenza, cacar air, hingga polio. Lewat vaksinasi, anak mendapatkan kekebalan tubuh dan melawan bakteri atau virus tertentu. Cara kerja vaksin yakni dengan merangsang sistem imun agar mengenali dan melawan penyakit jika suatu saat terpapar.
Jessica mengatakan bahwa banyak orangtua sudah sadar akan pentingnya vaksinasi. Namun, biasanya sesudah anak lebih dari dua tahun tidak terlalu menganggap vaksinasi penting. Faktnya, tetap penting.
“Saya banyak menemukan orang tua beranggapan vaksinasi hanya penting sampai anak berusia 2 tahun, sehingga ketika jarak antar vaksin semakin jarang, vaksinasi lanjutan sering terlupakan. Padahal, setelah anak melewati 1.000 HPK (lebih dari 2 tahun), mereka tetap membutuhkan vaksin booster dan lanjutan untuk melindungi dari dari penyakit yang dapat dicegah,” ungkap wanita yang sehari-hari praktik di Siloam TB Simatupang Jakarta ini.
Berikut merupakan beberapa manfaat jika anak mendapatkan vaksinasi tepat waktu:
- Melindungi anak dari penyakit yang berbahaya
- Mencegah komplikasi berat, kecacatan, atau kematian
- Menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity)
- Mengurangi biaya pengobatan dan waktu sekolah atau kerja yang hilang
- Membuat masa depan anak menjadi lebih produktif.
Wanita lulusan Fakultas Kedokteran Spesialis Anak di Universitas Udayana ini mengungkapkan ada risiko yang akan terjadi jika anak tidak divaksinasi tidak tepat waktu:
- Munculnya kembali penyakit yang sudah dikendalikan
- Komplikasi berat: pneumonia, ensefalitis, kelumpuhan, kematian
- Penularan ke kelompok rentan seperti bayi dan lansia
- Meningkatnya beban psikososial keluarga akibat perawatan yang intensif
- Gangguan tumbuh kembang anak secara jangka panjang.