Tema Hari Anak Nasional 2025: Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045

3 weeks ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang jatuh pada 23 Juli akan dirayakan berbeda. Pada tahun ini perayaan HAN 2025 akan serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, tidak lagi terpusat di satu kota.

Mengangkat tema besar “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tagline “Anak Indonesia Bersaudara”, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut perayaan serentak ini akan didukung oleh kementerian dan lembaga lainnya.

"Tema ini menggambarkan komitmen bersama untuk membangun generasi anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing sekaligus menanamkan semangat kebersamaan di tengah keragaman bangsa," begitu seperti tertulis di laman KemenPPPA.

Sekretaris KemenPPPA, Titi Eko Rahayu mengajak seluruh pihak untuk ikut merayakan Hari Anak Nasional. Harapannya semua anak dapat merasakan kehadiran negara.

“KemenPPPA tahun ini mengusung konsep perayaan Hari Anak Nasional yang lebih merata. Tujuannya agar anak-anak dari Sabang sampai Merauke bisa ikut merasakan semangat Hari Anak Nasional di lingkungan tempat mereka tinggal," kata Titi mengutip laman resmi KemenPPPA.

Alasan Dirayakan di Seluruh Wilayah Indonesia

HAN 2025 menjadi momen simbolik yang mengingatkan bahwa hak anak tidak boleh dibatasi oleh letak geografis. Kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa menuntut kehadiran nyata dari semua pihak, di mana pun mereka tinggal.

"Perayaan yang tersebar merata ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kehadiran negara dalam mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik dari aspek sosial, psikologis, hingga partisipasi komunitas," kata Titi.

Internet dan Bahayanya pada Kesehatan Anak

Salah satu isu yang ditekankan dalam Hari Anak Nasional 2025 adalah keamanan dan bahaya saat anak berinternet. 

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital, Molly Prabawati menyebut dunia digital membawa peluang sekaligus tantangan besar bagi anak-anak.

Molly mengatakan merujuk pada data UNICEF menunjukkan setiap setengah detik satu anak di dunia mengakses internet untuk pertama kalinya. Di Indonesia, dari 221 juta pengguna internet, lebih dari 9 persen adalah anak usia di bawah 12 tahun.

"Situasi ini menempatkan anak-anak pada risiko tinggi terhadap konten berbahaya, penipuan digital, hingga eksploitasi daring. Untuk itu, Komdigi menegaskan pentingnya literasi digital sejak dini dan tata kelola ruang digital yang ramah anak,” kata Molly Prabawati dalam sambutannya.

Penggunaan internet yang masif dilakukan anak-anak bukan hanya membawa masalah bagi fisik seperti mata lelah, tetapi juga membawa masalah bagi kesehatan mental.

Pernikahan Anak, Ancaman Tersembunyi bagi Generasi Muda

Peringatan Hari Anak Nasional 2025 juga menjadi ajakan untuk memperkuat dukungan terhadap tumbuh kembang anak yang sehat secara mental dan sosial.

Melalui paparannya, Titi Eko Rahayu menyampaikan pentingnya membangun lingkungan yang mendukung anak tumbuh cerdas, tangguh, dan inklusif.

Perkawinan anak merupakan salah satu isu yang ditekankan dalam perayaan Hari Anak Nasional ini. Praktik perkawinan anak bukan hanya mengancam masa depan anak, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan reproduksi dan mental mereka.

Meskipun batas umur minimal pernikahan di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan, yaitu 19 tahun, namun hingga kini pernikahan anak masih sering terjadi di Indonesia.

Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), penelitian tahun 2023 menyebutkan dampak pernikahan anak mencakup masalah fisik dan psikologis, masalah keluarga, hingga hambatan sosial yang mengancam kualitas hidup jangka panjang anak.

Read Entire Article