Liputan6.com, Jakarta Gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita yang diperoleh dari makanan dan minuman sehari-hari. Dalam jumlah yang tepat, gula membantu menjaga fungsi otak, menyediakan tenaga bagi aktivitas fisik, dan berperan dalam proses metabolisme. Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan, yang tidak selalu langsung terasa.
Kebanyakan gula dalam tubuh bisa memicu berbagai perubahan fisik dan gejala yang kadang luput dari perhatian. Mengenali tanda-tanda tubuh yang kelebihan gula sangat penting agar kita dapat mengambil langkah tepat untuk mencegah risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan gangguan jantung.
Apa Itu Kelebihan Gula dalam Tubuh?
Kelebihan gula dalam tubuh dikenal secara medis sebagai hiperglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah melebihi batas normal. Secara umum, kadar gula darah normal saat puasa berkisar antara 72–99 mg/dL dan setelah makan tidak lebih dari 140 mg/dL. Jika nilai ini terus meningkat secara berkelanjutan, dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang serius.
Peningkatan kadar gula darah bisa terjadi karena pola makan yang tinggi gula atau karbohidrat sederhana, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetik yang meningkatkan risiko diabetes. Saat tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, gula darah yang berlebih tetap berada di dalam aliran darah dan menimbulkan berbagai gejala.
Selain itu, kelebihan gula juga memicu peradangan kronis dan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti ginjal, mata, dan saraf. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri tubuh yang menunjukkan adanya kelebihan gula agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan.
Tanda-tanda Umum Tubuh Kebanyakan Gula
Ketika kadar gula dalam tubuh meningkat, tubuh memberikan sinyal yang khas sebagai respons terhadap perubahan metabolisme tersebut. Berikut ini adalah beberapa tanda umum yang dapat Anda perhatikan:
Mulut terasa kering dan sering merasa haus
Gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Proses ini juga membawa air dari tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi. Akibatnya, mulut menjadi kering dan rasa haus meningkat agar tubuh mendapatkan cairan yang hilang. Jika Anda sering merasa haus tanpa sebab yang jelas, hal ini bisa menjadi tanda awal tubuh kelebihan gula.
Sering buang air kecil
Karena ginjal harus mengeluarkan gula berlebih dari darah, volume urine pun meningkat. Ini menyebabkan frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering, terutama pada malam hari. Fenomena ini disebut poliuria dan merupakan salah satu gejala utama kelebihan gula darah. Jika tidak segera diatasi, tubuh akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit penting.
Cepat merasa lelah dan lemas
Walaupun kadar gula darah tinggi, tubuh sebenarnya kesulitan mengubah gula menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel. Hal ini karena insulin tidak bekerja secara optimal. Akibatnya, energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari berkurang, sehingga rasa lelah dan lemas mudah muncul bahkan setelah melakukan aktivitas ringan.
Selalu merasa lapar dan mengidam makanan manis
Kondisi resistensi insulin membuat glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan efektif. Ketika sel kekurangan energi, otak memicu sinyal lapar yang kuat untuk mendapatkan sumber energi melalui makanan, terutama yang mengandung gula. Ini juga menyebabkan kecenderungan ingin terus mengonsumsi makanan manis, yang justru memperparah kondisi gula berlebih dalam darah.
Penglihatan kabur
Gula darah yang tinggi menyebabkan perubahan cairan dalam mata dan memengaruhi fungsi lensa mata. Ini mengakibatkan penglihatan menjadi kabur dan sulit fokus. Jika kondisi gula darah tidak segera ditangani, kerusakan pada retina pun bisa terjadi, meningkatkan risiko kebutaan.
Perubahan warna kulit pada lipatan tubuh
Resistensi insulin dapat memicu kondisi kulit yang disebut acanthosis nigricans, berupa penebalan dan perubahan warna menjadi gelap di area lipatan seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan metabolik yang memerlukan perhatian medis.
Tanda-tanda Lain yang Jarang Disadari
Makanan terasa kurang manis
Karena tubuh terbiasa dengan kadar gula darah yang tinggi, otak mulai membiasakan diri pada rasa manis yang lebih ekstrem. Ini membuat makanan dengan tingkat kemanisan normal terasa kurang manis, sehingga seseorang cenderung mencari makanan yang lebih manis untuk memuaskan selera, memperburuk konsumsi gula.
Masalah kulit seperti jerawat dan penuaan dini
Gula berlebih memicu respons inflamasi dalam tubuh yang berkontribusi pada munculnya jerawat dan masalah kulit lainnya. Selain itu, gula mempercepat pembentukan Advanced Glycation End-products (AGEs) yang merusak kolagen, sehingga mempercepat penuaan kulit.
Perubahan suasana hati dan mudah cemas
Fluktuasi gula darah memengaruhi produksi hormon dan neurotransmitter di otak, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah marah, cemas, atau bahkan depresi. Kondisi ini dapat memperburuk kualitas hidup jika tidak ditangani.
Gerak tubuh lambat dan nyeri pada kaki
Kerusakan saraf (neuropati) akibat gula tinggi menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada kaki. Gerak motorik juga bisa menjadi lambat karena saraf pengendali otot terganggu.
Mengapa Penting Mengenali Tanda-tanda Ini?
Mengenali tanda-tanda tubuh yang kelebihan gula bukan sekadar soal memahami keluhan sehari-hari, melainkan kunci untuk mencegah komplikasi serius yang berdampak jangka panjang. Hiperglikemia yang dibiarkan terus menerus dapat memicu penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, gagal ginjal, penyakit jantung, dan gangguan penglihatan yang parah.
Deteksi dini memungkinkan pengelolaan kesehatan menjadi lebih efektif dengan melakukan perubahan gaya hidup dan pengobatan jika diperlukan. Ini juga mengurangi risiko biaya dan beban pengobatan yang lebih berat di kemudian hari karena komplikasi yang telah terjadi.
Selain itu, kesadaran akan tanda-tanda ini dapat mendorong seseorang untuk rutin memeriksakan kadar gula darah dan mendapat edukasi kesehatan dari tenaga medis profesional. Dengan demikian, pencegahan dan perawatan dapat dilakukan tepat waktu.
Langkah Pencegahan dan Penanganan
Mengatasi kelebihan gula dalam tubuh memerlukan pendekatan yang terintegrasi antara pola hidup sehat dan pengawasan medis. Berikut ini beberapa langkah penting yang dapat dilakukan:
Atur pola makan dan batasi konsumsi gula sederhana
Mengurangi asupan gula tambahan seperti gula meja, sirup, dan makanan/minuman manis sangat penting. Gantilah dengan karbohidrat kompleks dan makanan berserat tinggi yang membantu mengontrol gula darah. Konsumsi sayur, buah, protein, dan lemak sehat juga membantu menjaga kestabilan kadar gula dan mendukung metabolisme tubuh.
Aktif bergerak dan rutin berolahraga
Olahraga meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu memanfaatkan gula sebagai sumber energi yang optimal. Aktivitas fisik seperti jalan cepat, bersepeda, atau senam a...