Tak Lagi Terpusat, Hari Anak Nasional 2025 Dirayakan Serentak di Seluruh Indonesia

3 weeks ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Anak Nasional 2025 yang jatuh tepat pada 23 Juli dirayakan serentak di seluruh wilayah Indonesia hingga tingkat desa. Hal ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang dipusatkan di satu kota.

Konsep perayaan Hari Anak Nasional yang dilakukan serentak di berbagai wilayah Indonesia ini merupakan upaya agar terjadi pemerataan. Sehingga anak-anak dari Sabang hingga Merauke merasakan semangat Hari Anak Nasional di wilayahnya seperti disampaikan Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Titi Eko Rayahu.

"Anak-anak harus merasakan kehadiran negara, bukan hanya di pusat, tetapi juga di tempat mereka tinggal dan tumbuh," terang Titi.

Pada model perayaan sebelumnya yang terpusat memang memiliki nilai simbolis tapi menurut KemenPPPA hal itu membatasi keterlibatan langsung dan berdampaknyata bagi anak-anak.

Dengan mengusung konsep desentraliasi diharapkan perayaan Hari Anak Nasional dapat membawa warna dan nuansa baru yang lebih berdampak nyata masuk kekehidupan sehari-hari tanpa mengurangi konteks budaya lokal bagi anak-anak. Harapannya bisa menumbuhkan rasa kepemilikan dan partisipasi yang lebih mendalam seperti tertulis dalam Pedoman Peringatan Hari Anak Nasional 2025.

Pada tahun ini, tema yang diangkat dalam Hari Anak Nasional 2025 adalah Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045. Lalu, tagline  yang digunakan adalah Anak Indonesia Bersaudara.

Tema ini menggambarkan komitmen bersama untuk membangun generasi anak yang sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya saing sekaligus menanamkan semangat kebersamaan di tengah keragaman bangsa

Kenapa Penting Peringati Hari Anak Nasional?

Setiap tahunnya pada tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Menurut dosen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga, Tuti Budirahayu, perayaan hari anak dapat dijadikan sebagai ajang refleksi, sejauh mana anak telah diberikan kesempatan untuk tumbuh.

"Jadi, memang penting kita mengingat dan memperingati Hari Anak Nasional. Itu tidak sekadar peringatan dan perayaan, tapi juga sejauh mana kita sudah memberikan kesempatan tumbuh dan berkembang anak, pemenuhan hak-hak anak, dan perlindungan kepada anak," katanya.

Tuti menyebut bahwa ketika anak-anak tidak diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, dampaknya akan dirasakan oleh negara itu sendiri.

Mendorong Peran Penting Institusi Pendidikan

Institusi pendidikan, seperti sekolah dan perguruan tinggi, memiliki peran penting terkait kontribusinya untuk mengatasi isu-isu yang menjadi perhatian pada Hari Anak Nasional.

Salah satu tugas pokok dari institusi pendidikan adalah mendidik anak-anak agar memiliki pengetahuan yang baik sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan.

Tuti mengatakan bahwa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah dua jenjang pendidikan yang paling sesuai untuk mengatasi isu-isu yang menjadi masalah bagi anak.

Tuti juga menyatakan bahwa dalam dua jenjang pendidikan tersebut merupakan masa bagi anak untuk mendapatkan pemenuhan hak-haknya, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, perlindungan, dan kesehatan.

Sangat disayangkan, hingga kini masih banyak kasus kekerasan dan perundungan yang terjadi pada anak-anak di jenjang SD dan SMP.Padahal, pendidikan yang layak, aman, dan nyaman merupakan salah satu dari sepuluh hak anak yang wajib dipenuhi.

Menempatkan Anak Sebagai Subjek Bukan Objek

Hari Anak Nasional juga sebagai momen untuk menempatkan anak sebagai subjek yang berhak didengar dan dihargai pendapatnya. Anak bukan hanya objek yang menerima perintah orang tua, tetapi juga memiliki suara yang perlu didengar.

Tuti menyarankan untuk membentuk dialog positif antara anak dengan orang tua. Hal ini bertujuan untuk memberikan anak ruang aman dalam menyampaikan opini tanpa merasa takut dihakimi.

"Anak-anak itu sebenarnya bukan individu yang menjadi obyek yang diperintah (oleh orangtua), dimarahi atau disuruh ini dan itu saja, melainkan mereka juga menjadi subyek yang perlu dihargai keberadaannya, sehingga perlu diciptakan dialog yang baik antara anak dengan orang tua atau orang dewasa," kata Tuti.

Read Entire Article