TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie mengunjungi Universitas Papua di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Ahad, 20 Juli 2025. Dalam lawatan itu, profesor di bidang otak dan intelijen ini memastikan adanya tambahan dana riset Rp 1,8 triliun untuk memenuhi kebutuhan riset di wilayah Indonesia timur, termasuk Papua.
Stella menyatakan tambahan anggaran riset akan didistribusikan secara kompetitif, dengan prioritas untuk daerah timur Indonesia dan isu strategis, seperti ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi atau penghiliran. "Riset yang relevan akan berdampak nyata bagi masyarakat dan membuka akses pendanaan dari pusat, daerah, ataupun industri," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Senin, 21 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak ada keterangan rinci soal dana riset untuk Papua yang diberikan pemerintah. Tempo juga belum menemukan informasi yang tersedia secara spesifik soal dana riset pemerintah untuk wilayah Indonesia timur. Namun pemerintah memang menggelontorkan alokasi dana otonomi khusus (otsus) untuk Papua yang mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi.
Adapun dana otsus ini juga mendapat pemotongan pada 2025. Dari total efisiensi sebesar Rp 300 triliun secara nasional, Papua harus menghemat Rp 291 miliar. Angka ini diambil dari situs web resmi Pemerintah Provinsi Papua.
Dalam kunjungan ke Kabupaten Manokwari pada Ahad, 20 Juli 2025, Stella juga meninjau dua lokasi calon pembangunan Sekolah Garuda di Kampung Dindey dan Kampung Susweni. Ia mengatakan pembangunan Sekolah Garuda di Papua Barat merupakan hasil inisiatif dan dorongan kuat Pemerintah Provinsi Papua Barat yang aktif mengusulkan lahan serta kesiapan daerah.
“Presiden ingin membangun pendidikan berkualitas bukan hanya di kota besar, tapi juga di daerah yang masih minim akses. Inilah keadilan yang dibangun lewat pendidikan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pendidikan Tinggii.
Adapun Sekolah Garuda merupakan sekolah menengah atas berasrama yang akan dibangun di beberapa titik lokasi. Kemendiktisaintek akan membangun SMA unggulan khusus untuk siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata berdasarkan penilaian tertentu.