TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut PDIP dan Gerindra ibarat kakak-adik. Menurut Muzani, ungkapan itu karena PDI Perjuangan dianggap sebagai partai yang lebih tua.
“Ya itu karena melihat PDI Perjuangan sebagai sebuah partai yang lebih tua dan lebih dulu lahir dalam perjuangan politik di Republik Indonesia,” kata Muzani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muzani mengatakan Gerindra baru berusia 17 tahun, sedangkan PDIP sudah terbentuk jauh lebih dulu. Bahkan, kata Muzani, kalau ditarik akar sejarah PDIP bisa sampai Partai Nasional Indonesia (PNI). “Sehingga Pak Prabowo menganggap itu adalah kakak asuh atau kakak dari perjuangan,” kata dia.
Prabowo mengatakan PDIP dan Gerindra ibarat kakak beradik saat menyampaikan pidato peresmian Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025,
Awalnya, Prabowo mengungkapkan bahwa niat pembentukan koperasi ingin Indonesia sejahtera dan berdiri di atas kaki sendiri. Ia lalu menyebut nama Soekarno. Semboyan berdikari itu merupakan kalimat terkenal Soekarno atau Bung Karno.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa Soekarno adalah milik seluruh Bangsa Indonesia. Ia pun meminta izin kepada Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani yang saat itu hadir menyebut nama Soekarno. Puan merupakan cucu dari Soekarno.
Prabowo mengatakan bahwa Bung Karno sebagai bapaknya juga. Ia pun mengatakan di dalam hatinya juga tersirat pemikiran Marhaenisme, pemikiran sosialis yang dicetuskan Bung Karno. “Sebenarnya PDIP Gerindra ini kakak-adik,” kata Prabowo.
Prabowo menahami memang demokrasi Indonesia merupakan ajaran Barat. Sehingga pemerintahan tidak boleh hanya satu koalisi untuk saling mengoreksi. Namun ia mengatakan, meski di luar koalisi, PDIP juga ibarat saudara juga. “Jadi enggak boleh koalisi satu, itu memang benar, harus ada yang di luar, ngoreksi kita, ngoreksi, tapi ya sedulur,” ucap Prabowo.