TEMPO.CO, Jakarta -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai kakak Gerindra karena kedekatannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Itu menggambarkan kedekatan emosional,” ujar Muzani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.
Muzani mengatakan hubungan personal antara PDIP dan Gerindra memang cukup dekat meski banyak pandangan politik yang berbeda. Namun ia menilai keduanya banyak mencapai titik temu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua MPR itu mencontohkan kedekatan mereka. Ia mengingatkan Prabowo pernah menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati dalam pemilihan presiden 2009. Menurut dia, meski sekarang PDIP dalam posisi yang berbeda dengan Gerindra, hubungan personal Prabowo dan Megawati sangat baik. Bahkan, kata dia, hubungan putri Megawati, Puan Maharani, dengan Prabowo dan pemerintah juga sangat baik. “Kami sangat terbantu oleh beberapa sikap PDIP yang sangat akomodatif dan sangat baik dalam pemerintahan, terutama di parlemen,” ujar Muzani.
Muzani mengatakan kedua partai sangat mungkin bekerja sama. Namun, untuk berkoalisi, itu ditentukan oleh Prabowo dan Megawati.
Prabowo menyebutkan PDIP dan Gerindra kakak-beradik saat menyampaikan pidato peresmian Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025. Awalnya, Prabowo mengungkapkan tujuan pembentukan koperasi agar Indonesia sejahtera dan berdiri di atas kaki sendiri. Ia lalu menyebut nama Sukarno. Semboyan berdikari itu merupakan kalimat terkenal Sukarno alias Bung Karno.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, Sukarno adalah milik seluruh bangsa Indonesia. Ia pun meminta izin kepada Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani yang saat itu hadir untuk menyebut nama Sukarno. Puan adalah cucu Sukarno.
Prabowo mengatakan Bung Karno sebagai bapaknya juga. Ia pun mengatakan bahwa di dalam hatinya juga tersirat pemikiran marhaenisme, pemikiran sosialis yang dicetuskan Bung Karno. Kemudian ia pun menyebutkan PDIP dan Gerindra kakak-adik. “Sebenarnya PDIP-Gerindra ini kakak-adik,” ucap Prabowo.
Prabowo menjelaskan, demokrasi Indonesia merupakan ajaran Barat, sehingga pemerintahan tidak boleh hanya ada satu koalisi untuk saling mengoreksi. Namun ia mengatakan, meski di luar koalisi, PDIP ibarat saudara juga. “Jadi enggak boleh koalisi satu, itu memang benar. Harus ada yang di luar, ngoreksi kita, ngoreksi, tapi ya sedulur,” tutur Prabowo.