TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan siswa di sekolah rakyat akan mendapatkan fasilitas pembelajaran yang lengkap. Masing-masing dari mereka akan mendapatkan satu unit laptop untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saifullah menuturkan fasilitas itu disediakan seiring dengan penggunaan papan tulis digital di setiap kelas di seluruh sekolah rakyat yang ada di Indonesia. “Masing-masing siswa mendapatkan laptop sebagai media pembelajaran dalam learing management system (LMS)," kata Menteri Sosial dalam pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sebagaimana dipantau melalui Youtube Kementerian Sosial pada Senin, 14 Juli 2025.
Menteri yang karib disapa Gus Ipul itu menjelaskan pembelajaran berbasis digital akan memudahkan guru dan tenaga kependidikan untuk mengelola proses belajar-mengajar. Sekolah rakyat, kata dia, akan memiliki baseline mapping yang di dalamnya mencakup kebugaran fisik serta kondisi kesehatan siswa.
Dia menyebut data itu nantinya akan diolah menggunakan akal imitasi alias AI. "Tadi saya sebut sudah ada DNA talent mapping berbasis Al. Akademik kompetensi di antaranya adalah sikap, keterampilan, dan pengetahuan,” tutur dia memaparkan.
Pada Selasa, 1 Juli 2025, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menjelaskan pemetaan potensi siswa berbasis kecerdasan buatan bertujuan agar pembelajaran lebih tepat sasaran dan sesuai karakteristik anak.
Dia juga berujar pemetaan berbasis AI dapat meningkatkan potensi anak hingga 744 persen sebagaimana penelitian dari Nebraska University, Amerika Serikat. “Lewat pemetaan potensi berbasis AI ini, dapat diketahui siapa yang jenius dan di bidang apa. Sehingga, nanti anak-anak dari sekolah ini akan teridentifikasi dari awal, termasuk gurunya teridentifikasi,” tuturnya dalam rapat di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat.
Tahap pertama program pendidikan ala Presiden Prabowo Subianto ini secara total diikuti oleh 6.000 siswa dengan 256 rombongan belajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Dari 100 target yang akan beroperasi pada tahun ini, 63 sekolah sudah diresmikan sementara 37 lainnya menyusul pada akhir bulan.