Setiap Anak Punya Kebutuhan Gizi Berbeda, Persagi Ungkap Pentingnya Monitoring MBG 

1 month ago 25
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tidak kekurangan ahli gizi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Bidang Ilmiah, Dr. Marudut Sitompul, MPS., mengatakan bahwa jumlah ahli gizi yang terdaftar adalah 53.000.

“Jumlah kita (ahli gizi) sampai saat ini yang terdaftar 53.000 di seluruh Indonesia. Tersebar di 34 provinsi, kita punya DPD (dewan perwakilan daerah) di tiap provinsi dan di tiap DPD itu kita mempunyai dewan pimpinan cabang (DPC) di kabupaten dan kota,” kata Marudut dalam Temu Ilmiah Persagi 2025 di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

“Kita ingin membantu pemerintah untuk kemajuan dan sebagai dukungan dari profesi kami terhadap pelaksanaan MBG,” imbuhnya.

Dalam pelaksanaan MBG, para ahli gizi memiliki peran dalam menyusun menu. Sementara, standar menu sudah disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Lebih dari itu, Marudut berharap agar ke depannya Persagi dilibatkan pula dalam monitoring MBG.

“Yang kami harapkan, kami dilibatkan dalam monitoring. Kami sebenarnya ingin berkontribusi di situ karena kita tahu, sasaran MBG itu kan bukan anak yang kurus semua, tidak yang kurang gizi, ada juga yang cukup, ada yang udah gemuk, ini kan harus dimonitor supaya status gizinya (terpantau),” jelas Marudut.

Dengan kata lain, setiap anak memiliki kebutuhan gizi berbeda. Misalnya pada para atlet, bisa saja porsi normal itu kurang diikuti pula dengan kandungan gizi yang perlu disesuaikan.

“Kan ada sekolah atlet,” katanya.

Lagi-lagi kasus dugaan keracunan usai menyantap hidangan makan bergizi gratis kembali berulang, sedikitnya 171 orang siswa dan guru dari enam sekolah di Kota Bogor mengalami gejala keracunan.

Monitoring oleh Ahli Gizi Sudah Ada dalam Konsep MBG

Selama ini, pihak Persagi belum dilibatkan dalam monitoring MBG. Marudut pun memaklumi lantaran ini program baru.

“Karena ini kan program baru, beberapa bulan, suatu program baru tidak mungkin langsung sempurna. Tapi itu sudah ada di dalam konsepnya. Bahkan sudah dikasi link-nya, kalau mau jadi tim monitoring itu perlu bersaing mana yang terbaik, itu dipilih oleh pemerintah.”

Sejauh ini, pelibatan ahli gizi dalam program MBG hanyalah satu orang untuk satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Di mana satu SPPG umumnya bertanggung jawab menyiapkan 3000 porsi makanan.

“Satu ahli gizi itu dalam satu SPPG, satu SPPG itu kan bisa melayani sampai 3000 porsi. Ahli gizi di sana kerjanya tuh ‘jungkir balik’ dia harus melihat bagaimana makanan disiapkan dengan baik, mengumpulkan sampel untuk diperiksa.”

Minimal Jumlah Ahli Gizi yang Dibutuhkan dalam Satu SPPG 

Marudut pun berpendapat, sebuah SPPG akan lebih baik jika minimal memiliki dua ahli gizi.

“Sebenarnya, minimal di satu SPPG itu ada dua ahli gizi. Sebagai pembanding, di rumah sakit pun ada instalasi gizi yang menyediakan makanan, apakah pernah kita lihat ada keracunan makanan? Enggak, kenapa? Ahli gizinya cukup. Mereka akan bekerja dan bersinergi.”

“Tetapi di sini (SPPG), satu ahli gizi, mereka tidak punya teman untuk berkomunikasi soal makanan (yang dipantau),” ujarnya.

Pentingnya Perhatikan Status Gizi Anak

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Persagi, Dr. Ir. Doddy Izwardi, MA., menyampaikan bahwa kesehatan dan gizi yang optimal merupakan hak dasar bagi setiap individu. Terutama bagi kelompok rentan termasuk anak-anak, ibu hamil, menyusui, dan balita.

“Ahli gizi bisa melihat dan mengukur status gizi, yang kita jaga adalah keamanan pangannya,” kata Doddy.

Dampak status gizi bila tidak diperhatikan dapat menimbulkan masalah pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak. Oleh karena itu, penyediaan makanan bergizi menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas generasi muda Indonesia.

Masalah dan perkembangan status gizi masyarakat di Indonesia sampai saat ini belum menggembirakan. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, menyatakan 21,6 persen anak di Indonesia stunting. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ini tergolong dalam kriteria tinggi.

Walaupun angka ini sudah menurun dibanding tahun 2021 yang mencapai 24,4 persen. Namun, status gizi dan kesehatan ibu hamil masih sangat memprihatinkan. Hampir separuh Ibu hamil menderita anemia gizi, sebagai salah satu faktor tingginya prevalensi bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Di sisi lain, kejadian obesitas pada usia dewasa meroket dari 14,8 persen tahun 2013 menjadi 21,8 persen tahun 2018. Kondisi ini berdampak pada semakin meningkatnya jumlah pasien hipertensi, diabetes melitus (DM), stroke, dan jantung serta penyakit lainnya.

Banyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah gizi, meliputi:

  • Ketahanan pangan tingkat rumah tangga;
  • faktor pola asuh;
  • cakupan dan kualitas pelayanan gizi;
  • kondisi lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan termasuk sanitasi dan air bersih.

Saat ini, lanjut Doddy, pemerintah sudah memiliki program MBG. Dan dalam mendukung program ini, pihaknya akan menyusun policy brief yang merupakan hasil dari temu ilmiah nasional bertajuk Kemandirian Ahli Gizi Mengawal Program Makan Bergizi Berkesinambungan yang digelar pada 11-12 Juli 2025 di Jakarta Selatan.

Foto Pilihan