Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir Iran, Bakal jadi Chernobyl Kedua?

1 month ago 17
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Iran telah mengonfirmasi ada tiga fasilitas nuklir utama yang menjadi sasaran serangan Amerika Serikat. Adapun tiga fasilitas itu adalah Fordow, Isfahan, dan Natanz.

Serangan ini disebut-sebut melibatkan bom sebesar 13 ton, salah satu yang terbesar di dunia. Bom itu dijatuhkan ke fasilitas nuklir yang berada hampir 100 meter di bawah tanah.

Meski tidak menyasar reaktor nuklir aktif, serangan ini memicu kekhawatiran global. Sebab, ada ketakutan serangan ini akan berdampak seperti pembangkit listrik tenaga listrik yang ada di Fukushima, Jepang atau Chernobyl.

Kendati demikian, seperti dikutip dari ABC News, Selasa (24/6/2025), para peneliti menyebut dampak dari serangan di Iran itu tidak akan seperti yang terjadi di Jepang maupun Chernobyl.

"Fasilitas pengayaan uranium di Iran tidak memiliki reaktor, tidak menyimpan limbah radioaktif tingkat tinggi, dan tidak dirancang menghasilkan listrik. Jadi, tidak berpotensi meledak atau meleleh seperti Chernobyl," tutur Profesor dari University of Liverpool dan ahli perlindungan radiasi Pete Bryant.

Bukan Berarti Tanpa Risiko

Ia menjelaskan, ketiga fasilitas Iran yang dihantam bom berfungsi untuk memperkaya uranium. Biasanya, ukuran yang digunakan juga hanya tingkat rendah, serta hanya menangani material radioaktif dengan kategori rendah.

Meski tidak menyebabkan radiasi besar, bukan berarti tidak ada risiko. Ia menuturkan, uranium yang digunakan di fasilitas tersebut memang bersifat radioaktif, tapi jenisnya memancarkan partikel alfa yang sangat lemah.

Oleh sebab itu, tidak bisa menembus kulit manusia dan hanya berbahaya jika terhirup atau tertelan. Namun, ia tetap menyorot soal bahaya kimia yang ditimbulkan.

Ia menjelaskan, ketika uranium dalam bentuk gas uranium heksafluorida (UF6) terpapar udara dan kelembaban, materi itu bisa membentuk senyawa beracun seperti Uranyl Fluoride dan Hydrofluoric Acid. 

Zat itu dikenal sangat korosif dan berbahaya jika dihirup.

"Kalaupun terjadi kebocoran internal, kemungkinan kontaminasi akan tetap terlokalisasi dalam struktur, apalagi di fasilitas bawah tanah seperti Fordow yang dilindungi 80 hingga 90 meter batuan,” ujarnya.

Dampak ke Lingkungan

Di samping itu, meski risiko radiasi realtif kecil, dampak lingkungan akibat ledakan tetap menjadi perhatian.

Pakar efek radiasi terhadap ekosistem dari University of South Carolina Profesor Timothy Mousseau menilai, ledakan besar di situs nuklir tetap bisa membawa dampak ekologis jangka panjang.

"Bahan bakar nuklir, baik untuk bom maupun reaktor, bersifat radioaktif dan juga toksik secara kimia. Jika tersebar, dampaknya bisa bertahan hingga ribuan tahun," ujarnya.

Ia merujuk pada uranium-235 yang memiliki half-life (paruh waktu peluruhan) lebih dari 700 juta tahun, dan plutonium-239 yang memiliki half-life sekitar 24.000 tahun.

Kendati demikian, hingga saat ini tidak ditemukan peningkatan kadar radiasi di luar fasilitas tersebut.

Hal ini telah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Mariano Grossi, yang menyatakan otoritas Iran melaporkan tidak ada peningkatan radiasi pasca serangan.

Read Entire Article