TEMPO.CO, Jakarta -- Rumah Pemulasaraan TMC Eternal Home di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya diresmikan wali kota pada Sabtu, 12 Juli 2025. Peresmian ini setelah melalui proses panjang meski sempat mendapat tentangan dari warga sekitar.
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan mengatakan, kehadiran rumah pemulasaraan jenazah ini wujud nyata toleransi, solidaritas, dan penghormatan terhadap keberagaman di tengah masyarakat. Ia berharap agar rumah pemulasaran yang berlokasi di Jalan Lukmanul Hakim, Kecamatan Cihideung, ini menjadi simbol kemanusiaan dan persaudaraan. “Fasilitas ini hadir untuk memastikan siapa pun, dari latar belakang apa pun, mendapatkan perlakuan yang bermartabat. Ini bukan hanya layanan, ini adalah bentuk cinta kami kepada sesama," ujar Viman Alfarizi dalam keterangan resminya, Sabtu, 12 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Mohammad Faruk Rozi menekankan pentingnya kolaborasi antar-elemen masyarakat dalam menjaga harmoni dan keamanan di tengah keberagaman. "Kami selalu siap mendukung setiap inisiatif yang memperkuat kerukunan dan mengurangi potensi konflik sosial. Rumah pemulasaran ini bukan hanya tempat, tapi juga perwujudan dari nilai saling menghormati di tengah keberagaman yang ada," ujar Faruk.
Faruk Rozi mengatakan kepolisian sadar akan adanya dinamika di tengah masyarakat sehubungan dengan keberadaan Rumah Pemulasaraan TMC Eternal Home. Namun, ia mengatakan berkat komunikasi yang terbuka dan komitmen untuk menjaga norma dan nilai agama, semua pihak akhirnya mendukung keberadaan rumah pemulasaran tersebut. "Kami bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendorong tumbuhnya masyarakat yang harmonis. Ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan aparat keamanan," ucap Faruk.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur TMC Eternal Home Kevin Reinaldi Tanardi mengatakan, fasilitas ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan pemulasaran yang profesional, transparan, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. “Kami mendirikan TMC Eternal Home karena melihat kebutuhan nyata masyarakat akan pelayanan pemulasaran yang memadai, terstandar. Seluruh prosedur di sini sudah kami susun agar memenuhi regulasi kesehatan, dan peraturan pemerintah yang berlaku," tuturnya.
Tokoh Solidaritas Jaringan Antarumat Beragama (Sajajar), Usama Ahmad Rizal, menyambut baik peresmian rumah pemulasaran yang bertahun-tahun terhambat karena ada penolakan masyarakat. "Rumah pemulasaran ini bukan sekadar fasilitas layanan, tapi juga simbol kepedulian dan saling menghormati antarwarga," ujar Rizal. “Ini contoh konkret toleransi, menyediakan layanan dasar yang manusiawi bagi siapa pun yang membutuhkan, tanpa memandang perbedaan."