Liputan6.com, Jakarta - Merasa lelah adalah hal yang normal, terutama setelah menjalani aktivitas harian. Namun, jika rasa lelah terus muncul bahkan setelah tidur cukup, bisa jadi itu merupakan sinyal bahaya dari dalam tubuh.
Sayangnya, banyak orang sering mengabaikan kondisi ini. Mereka mengira kelelahan disebabkan oleh tidur larut malam atau kurang istirahat.
Padahal, rasa lelah yang berkepanjangan bisa menjadi gejala penyakit serius. Konsultan asosiasi dan dokter keluarga di National University Polyclinics, dr. Sky Koh menegaskan bahwa kelelahan kronis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang.
"Dalam istilah medis, kelelahan biasanya adalah kondisi keletihan fisik, mental, atau emosional yang berlangsung lama dan menetap," ujar Koh, dikutip dari Channel News Asia.
"Kelelahan ini bisa mengganggu aktivitas harian dan tidak selalu hilang meskipun sudah tidur atau beristirahat," tambahnya.
Koh menekankan pentingnya menyadari bahwa tubuh seharusnya merasa segar setelah tidur. Bila tidak, perlu dicari tahu penyebab medis yang mendasarinya.
Berikut beberapa penyakit yang ditandai dengan kelelahan berkepanjangan:
1. Kanker
Mengutip Cleveland Clinic, kanker bisa menyebabkan rasa lelah parah tanpa sebab yang jelas. Bahkan tidur cukup atau berlebihan tidak mampu mengatasinya.
Menurut Koh, tubuh penderita kanker menghabiskan energi untuk menghadapi peradangan kronis akibat penyakit tersebut. Sel sehat juga harus bersaing dengan sel tumor untuk mendapatkan nutrisi, sehingga energi tubuh terkuras.
Sekitar 80 persen penderita kanker mengalami kelelahan. Jenis kanker yang paling sering menimbulkan kelelahan termasuk:
- Kanker payudara
- Kanker prostat (karena pengaruh perubahan hormon)
- Kanker darah
- Kanker pankreas
- Kanker kolorektal
2. Diabetes
Saat makan, tubuh mengubah makanan menjadi glukosa. Pankreas lalu menghasilkan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Namun, pada orang dengan diabetes, produksi insulin tidak cukup atau tidak efektif. Akibatnya, glukosa tidak bisa digunakan sebagai energi sehingga tubuh terasa lemas.
Medical News Today mencatat bahwa gula darah rendah juga bisa memicu kelelahan, apalagi jika terjadi tanpa gejala peringatan yang jelas.
"Faktor biologis seperti peradangan, kerusakan organ, dan ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan kelelahan," kata Koh.
3. Penyakit Autoimun
Pada penyakit autoimun, sistem imun malah menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Proses pertahanan ini memakan energi besar, sehingga penderitanya merasa kelelahan terus-menerus.
Beberapa penyakit autoimun bahkan memengaruhi sistem saraf pusat. Akibatnya, fungsi otak dan sinyal neurotransmitter terganggu, yang bisa memicu kelelahan fisik maupun mental.
4. Gangguan Tidur
Tidur seharusnya menjadi waktu pemulihan bagi tubuh. Namun, gangguan tidur bisa membuat kualitas istirahat terganggu dan menyebabkan kelelahan di siang hari.
Psikolog dari Geylang Polyclinic, Elizabeth Eu, menyebut ada lebih dari 10 jenis gangguan tidur.
"Gangguan ini meliputi kesulitan memulai atau mempertahankan tidur, kantuk berlebihan di siang hari, ritme sirkadian yang terganggu, hingga kondisi fisiologis seperti sleep apnea," kata Eu.
Gangguan ini merusak siklus tidur-bangun alami tubuh dan membuat seseorang sulit mendapatkan tidur lelap yang dibutuhkan.
"Orang dengan gangguan tidur umumnya merasa lelah terus-menerus dan kesulitan menjaga energi sepanjang hari," tambahnya.
5. Masalah Kesehatan Mental
Kondisi mental seperti stres, kecemasan, dan depresi juga bisa menjadi penyebab utama kelelahan. Pikiran yang terus aktif di malam hari membuat tubuh dan otak tidak benar-benar beristirahat.
Overthinking yang berlangsung terus-menerus bisa memicu kelelahan fisik meski tubuh terlihat diam.
Malam hari yang seharusnya menjadi waktu untuk relaksasi malah terisi dengan kecemasan dan beban pikiran.