TEMPO.CO, Jakarta -- Save the Children Indonesia akan bekerja sama dengan CIS Timor, kelompok relawan kemanusiaan, untuk menyiapkan bantuan air bersih bagi anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Pelaksana Tugas Program dan Operasional Save the Children Indonesia Fadli Usman mengatakan, upaya ini guna memastikan anak-anak yang terdampak tidak mengalami gangguan kesehatan akibat erupsi gunung di Nusa Tenggara Timur itu.
Fadli menjelaskan, air bersih dan layanan kesehatan adalah hak dasar setiap anak dan keluarga. "Jika kebutuhan ini tidak segera terpenuhi, risiko penyakit akan meningkat, terutama pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya lebih rentan," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 11 Juli 2025. "Pemenuhan hak-hak anak, termasuk hak untuk hidup sehat dan tumbuh dengan baik, menjadi semakin penting di tengah situasi darurat seperti ini."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain memenuhi hak anak atas akses air bersih dan sanitasi, Save the Children Indonesia bersama CIS Timor juga menyiapkan dukungan psikososial untuk membantu anak-anak merasa lebih aman dan mengurangi trauma akibat bencana. Upaya ini turut diperkuat dengan penyediaan layanan pendidikan darurat agar proses belajar mengajar dapat segera dilanjutkan, terutama di salah satu kecamatan di Flores Timur, tempat sekitar 505 siswa terpaksa menghentikan kegiatan sekolah karena lingkungan terdampak abu vulkanik.
Save the Children Indonesia, organisasi global yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak di Indonesia, memastikan akan berupaya memenuhi hak anak atas hidup yang sehat, akses pendidikan, dan perlindungan, baik dalam keseharian maupun di tengah situasi krisis. Hal ini bertujuan untuk memastikan anak-anak tetap terlindungi dan memiliki kesempatan tumbuh dengan layak.
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus hebat pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 11.05 WITA. Akibat erupsi berkelanjutan, sebanyak 7.724 warga di sekitar kawasan Flores Timur masih mengungsi. Abu vulkanik juga menyebar hingga ke sejumlah desa di Kabupaten Sikka, mencemari sumber air dan merusak fasilitas sanitasi. Tim CIS Timor dan Save the Children Indonesia mencatat, sedikitnya dua desa di wilayah tersebut mengalami krisis air bersih.
“Kami melihat langsung bagaimana warga di dua desa kesulitan memperoleh air bersih. Semua sumber air, termasuk sumur dan mata air, tercemar material vulkanik sehingga tidak dapat digunakan,” ujar Ignatius Laumakiling, staf CIS Timor.