Respons Anggota DPR atas Putusan MK soal Pemilu Nasional dan Daerah

1 month ago 17
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada yang diajukan oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Perludem meminta MK untuk mencabut frasa “pemungutan suara dilaksanakan secara serentak” dalam Pasal 167 ayat (3) UU Pemilu karena dianggap bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putusan ini mengakhiri era pemilu serentak. MK menegaskan pemilu nasional, yang mencakup pemilihan anggota DPR, DPDP, serta presiden dan wakil presiden, harus dipisahkan dari pemilu daerah yang meliputi pemilihan anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota serta kepala dan wakil kepala daerah.

Jarak waktu antara pemilu nasional dan daerah ditetapkan minimal 2 tahun dan maksimal 2,5 tahun setelah pemilu nasional.

Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda menyatakan keputusan MK yang memisahkan pemilu nasional dan lokal dengan jeda 2,5 tahun akan menjadi dasar untuk merevisi UU Pemilu.

Politikus dari Partai NasDem ini mengatakan pihaknya perlu mencari cara dan formula terbaik untuk menyelenggarakan pemilu nasional dan lokal, mengingat hal tersebut merupakan kewenangan konstitusional Komisi II DPR.

“Kami memastikan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi ini akan menjadi salah satu concern bagi Komisi II DPR RI dalam menindaklanjuti,” tuturnya pada Kamis, 26 Mei 2025.

Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini sebelumnya mendorong agar revisi Undang-Undang Pemilu segera dibahas. Menurut dia, penyelesaian RUU Pemilu lebih awal akan memaksimalkan persiapan untuk pelaksanaan tahapan pemilihan.

“Juga akan lebih memudahkan menyelesaikan berbagai keberatan yang mungkin muncul terkait materi muatan dalam RUU Pemilu,” ucap Titi dalam keterangannya pada Sabtu, 20 Mei 2025.

Titi menjelaskan, jika RUU Pemilu selesai dibahas sebelum tahapan pemilihan dimulai, tidak akan ada perubahan aturan yang mendadak. Ia juga menekankan bahwa pembahasan RUU Pemilu lebih awal dapat meningkatkan deliberasi dan partisipasi semua pihak.

Sebaliknya, Titi mengingatkan bahwa jika pembahasan RUU Pemilu ditunda, hal ini berisiko menyebabkan penyelesaian yang terburu-buru. Ia khawatir, jika tidak segera ditangani, proses ini akan berdekatan dengan pelaksanaan pemilihan pada 2029.

Titi juga menyoroti partisipasi masyarakat akan kurang optimal jika pembahasan RUU Pemilu tidak segera dilakukan. Keadaan yang terburu-buru ini, menurut dia, dapat memicu gugatan ke MK akibat ketidaksesuaian proses dan substansi dengan konstitusi.

Novali Panji Nugroho, Sapto Yunus, dan Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article