TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menunjuk Komisi I sebagai alat kelengkapan dewan yang akan membahas nama calon duta besar (dubes). Puan menyampaikan, penunjukan ini didasari sebagai tindaklanjut dari Surat Presiden Nomor R3 bertarikh, 1 Juli 2025 perihal permohoman pertimbangan bagi calon dubes di negara sahabat dan organisasi internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hasil pembahasan komisi terkait dilaporkan kepala pimpinan DPR, dan pimpinan DPR menyampaikan hasil pembahasan komisi kepada presiden secara rahasia," kata Puan dalam rapat paripurna DPR ke-22 Masa Sidang IV Tahun Sidang 2024-2025, Kamis 3 Juli 2025.
Pembahasan secara rahasia ini, dia menjelaskan, sebagaimana tertuang dalam Pasal 231 Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib. Dalam aturan itu yang menyebutkan pemberian dan pertimbangan terhadap calon dubes disampaikan dengan sejumlah tahapan.
Surat pencalonan dubes untuk negara sahabat disampaikan oleh presiden kepada pimpinan DPR dan pimpinan DPR segera memberitahukan dalam rapat paripurna terdekat tanpa menyebut nama dan negara tujuan. "Rapat paripurna DPR menugasi komisi terkait untuk membahasnya secara rahasia," ujar politikus PDIP itu.
Adapun, hingga hari ini terdapat lima pos duta besar yang kosong sejak lama. Lima pos itu, antara lain untuk di Amerika Serikat; Korea Utara; Libya; Myanmar; dan Afghanistan. Libya menjadi negara terlama yang mengalami kekosongan dubes sejak 2017. Sedangkan Amerika mengalami kekosongan dubes sejak 2023.
Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengklaim, status kemitraan Amerika Serikat amat penting bagi Indonesia. Menurut Dave, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menjadi mitra penting bagi Indonesia selama ini, terutama dalam sektor ekonomi, pertahanan, dan lain sebagainya. "Jadi, kalau ada anggapan Amerika Serikat itu tidak penting karena posisi dubes kosong, itu anggapan yang salah," kata Dave melalui pesan singkat, Senin, 7 April
Dubes Indonesia di Amerika Serikat telah kosong hampir dua tahun. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani adalah dubes untuk Amerika terakhir yang menjabat. Rosan mengakhiri masa tugasnya di Washington pada 17 Juli 2023 saat mantan Presiden Joko Widodo menunjuknya menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
Dave mengatakan, penarikan Rosan pada saat itu dilakukan karena kemampuan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran itu amat dibutuhkan oleh negara. "Ditarik karena ada tugas yang lebih penting untuk dilakukan di Indonesia. Namun, sekali lagi, bukan karena Amerika dianggap tidak penting," ujar politikus Partai Golkar itu.