TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu daftar nama calon Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dari pemerintah. Ia pun menyebutkan harapan soal kriteria yang harus dimiliki oleh calon dubes yang masih dirahasiakan itu.
"Kami berharap bahwa nama-nama yang diusulkan adalah orang-orang yang mengetahui situasi geopolitik, situasi global," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa, 1 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga ingin dubes itu bisa diterima di negara tujuan. "Dan bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang ada di negara tersebut," tuturnya.
Dalam rapat kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, pada Senin, 30 Juni 2025, Menteri Luar Negeri Sugiono mengakui posisi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat begitu penting.
Namun, Sugiono mengatakan pencarian sosok untuk mengisi pos yang kosong dua tahun itu tidak mudah. "Saya kira ini kesalahan kami sehingga proses ini tidak berlangsung cepat dan lancar,” ujar dia. Sugiono mengestimasi dalam satu dua hari ini kemungkinan sudah ada surat ke DPR mengenai kandidat duta besar tersebut.
Kursi Duta Besar Indonesia untuk AS kosong setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023. Rosan diangkat menjadi Menteri Investasi menggantikan Bahlil Lahadalia pada Agustus 2024.
Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani, mengatakan pengisian posisi duta besar RI untuk Amerika Serikat tinggal menunggu surat Presiden Prabowo Subianto yang akan dikirimkan ke DPR.
Ia menyebut Prabowo sudah mencermati kekosongan posisi duta besar AS itu. “Bahwa beberapa negara penting seperti Amerika Serikat sekarang posisinya kosong, dan saya kira Presiden Prabowo sudah mempertimbangkan itu untuk segera mengisi,” kata anggota komisi I DPR ini di Jakarta, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini