TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, memastikan mantan Presiden Joko Widodo akan menghadiri perhelatan kongres partai yang akan dihelat di Solo, Jawa Tengah pada 19-20 Juli 2025 mendatang.
Sekretaris Steering Committee Kongres PSI Benidiktus alias Beni Papa mengatakan, kesiapan Kongres partainya telah mencapai 90 persen, dan akan dihadiri Jokowi pada hari pertama atau pada19 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pak Jokowi akan hadir untuk berdiskusi dengan seluruh peserta Kongres," kata Beni di kantor Dewan Pimpinan Pusat PSI, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Juli 2025.
Selain mengundang Jokowi, dia melanjutkan, PSI juga akan mengundang Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada hari terakhir Kongres atau pada 20 Juli 2025.
Prabowo-Gibran, Beni menjelaskan, akan hadir untuk membersamai seluruh kader PSI dan melihat langsung proses penetapan pemenang pemilihan raya dengan agenda memilih Ketua Umum partai yang baru.
"Ada kejutan lain juga, terutama rebranding PSI," ujar Beni.
Adapun, pada 9 Juli lalu, Ketua DPD PSI Kota Solo Tri Mardiyanto mengatakan, kongres partainya akan dihelat di Graha Saba Buana dan Gedung Edutorium K.H Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS.
Dia menjelaskan, agenda Kongres pada hari pertama adalah melakukan rapat pleno dengan jumlah peserta sekitar 2.500 orang di Graha Saba Buana.
Lalu, pada hari kedua, Kongres akan dihelat di Edutorium K.H Ahmad Dahlan UMS dengan agenda penutupan dan pidato ketua umum terpilih yang bakal dihadiri oleh sekitar 20 ribu peserta termasuk tamu undangan.
"Persiapan sudah jalan. Ini mulai mengurus perizinan," kata Tri di Gedung DPRD Kota Solo.
Sebelumnya, PSI menghelat pemira dengan menggunakan konsep e-voting. Steering Committee PSI akan menerapkan mekanisme pemilihan "one man one vote."
Di Indonesia, mekanisme "one man one vote" sempat digagas oleh mantan Presiden Joko Widodo manakala berencana mendirikan partai politik super terbuka atau partai super Tbk.
Dengan mekanisme ini, seluruh anggota memiliki peran aktif dalam pengambilan keputusan strategis partai, salah satunya dalam memilih Ketua Umum.
Pada pemilihan raya PSI ini, terdapat tiga nama calon Ketua Umum. Ketiganya adalah Ronald Aristone Sinaga; Kaesang Pangarep; dan Agus Herlambang Mulyono.