PRT Disiksa Majikan di Batam, Komnas Perempuan Desak RUU PPRT Disahkan

1 month ago 35
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan mengecam penyiksaan yang dilakukan seorang majikan di Batam terhadap pekerja rumah tangga bernama Intan. Menurut Komisioner Komnas Perempuan Sondang Frishka Simanjuntak, kekerasan yang dialami Intan mencerminkan rentannya posisi pekerja rumah tangga yang belum memiliki perlindungan hukum memadai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“PRT bekerja di ruang domestik yang tersembunyi dan jauh dari pengawasan publik, sehingga menjadi lahan subur terjadinya berbagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia," ujar Sondang dalam keterangan resmi pada Kamis, 26 Juni 2025.

Ia menekankan bahwa selalu ada relasi kuasa yang besar dalam hubungan antara majikan dan pekerja rumah tangga. Sehingga, negara sebagai pembentuk kebijakan harus mengambil intervensi dengan menetapkan regulasi yang bisa meminimalisir kasus serupa.

"Komnas Perempuan kembali menekankan urgensi pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) sebagai langkah penting dalam mencegah kekerasan serupa," kata Sondang. Pengesahan RUU PPRT juga dianggap solusi jitu menutup celah hukum yang selama ini membiarkan pekerja rumah tangga berada dalam situasi rentan. 

Sondang menyebut, tanpa adanya aturan yang jelas, hubungan antara PRT dan majikan tetap menjadi sesuatu yang privat. Sehingga ruang itu berada di luar jangkauan sistem perlindungan ketenagakerjaan dan tak terawasi.

Komnas Perempuan berharap UU PPRT bisa menjadi dasar legal yang menjamin hak PRT atas upah layak, jam kerja yang manusiawi, perlindungan dari kekerasan, serta akses terhadap pengaduan dan pemulihan. 

"Komnas Perempuan mendesak DPR RI dan pemerintah untuk menunjukkan komitmen terhadap hak asasi manusia dengan segera mengesahkan RUU ini," tutur Sondang.

Dia menyampaikan, kasus yang dialami Intan seharusnya menjadi peringatan keras bagi para pengambil kebijakan bahwa kerja rumah tangga tidak bisa terus-menerus diperlakukan sebagai urusan pribadi yang lepas dari tanggung jawab negara.

Seorang pekerja rumah tangga (PRT) bernama Intan asal Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penganiayaan oleh majikannya Roslina di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), hingga babak belur. Korban dianiaya, dipaksa makan kotoran anjing, hingga minum air comberan. Motif penyiksaan itu karena Intan dianggap lalai sehingga anjing peliharaan Roslina berkelahi dan terluka.

Dalam kasus penyiksaan ART itu, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang, Kepulauan Riau, Senin, menetapkan Roslina, warga perumahan Bukit Golf Residence, Kota Batam, sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap Intan (22 tahun) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Debby Tri Andrestian mengatakan selain R, polisi juga menetapkan M, rekan kerja Intan, sebagai tersangka kedua.

“Atas dasar keterangan saksi-saksi, keterangan terduga, sehingga kami menetapkan dua orang tersangka yakni R dan M,” kata Debby di Polresta Barelang, dilansir Antara, Senin, 23 Juni 2025.

Ade Ridwan Yandwiputra berkontribusi dalam tulisan artikel ini

Pilihan editor: Pesan Menteri Nasaruddin Umar saat Jadi Pembicara di Retret Kepala Daerah

Read Entire Article