TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melanjutkan lawatan ke Ibu Kota Brasil, Brasilia, pada 7 Juli 2025, setelah setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, selama dua hari pada 6-7 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari Air Base Galeão, Rio de Janeiro, pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan lepas landas menuju Brasilia pada pukul 14.45 waktu setempat.
Setibanya di Pangkalan Udara Brasília, Presiden Prabowo disambut oleh pemerintah Brasil yang diwakili Secretary for Asia Susan Kleebank, Duta Besar Brasil untuk Indonesia George Prata, dan Komandan Pangkalan Udara Brasilia Kolonel Nicolas. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Brasil Eddy Yusup bersama Atase Pertahanan RI untuk Brasil Kolonel Inf. Rizal Ashwan juga ikut menyambut Prabowo.
Dalam keterangan resmi Istana Kepresidenan, Prabowo menerima penghormatan resmi bagi kepala negara dari pasukan jajar kehormatan militer Brasil aelepas menuruni tangga pesawat Garuda Indonesia-1.
Dalam lawatan ke Ibu Kota Brasil ini, Prabowo akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Kepresidenan Brasil. Pertemuan ini akan membahas kemitraan strategis diantara kedua negara serta memperluas dan menjajaki potensi kerja sama antara Indonesia dan Brasil di berbagai bidang.
Kunjungan kenegaraan ke Brasilia dilakukan usai Presiden Prabowo menghadiri serangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengusulkan inisiatif South-South Economic Compact dalam sesi kedua KTT. Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan usulan ini bertujuan agar negara BRICS dapat menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south.
“Di sini tujuannya adalah agar negara-negara BRICS menjadi motor untuk memberikan akses yang lebih luas kepada negara-negara global south untuk perdagangan, untuk juga lebih mengintegrasikan perekonomiannya untuk menjadi bagian dan supply chain,” kata pria yang disapa Tata dalam keterangan resminya di Rio de Janeiro, 6 Juli 2025.
Pada hari kedua KTT, Prabowo menyampaikan Indonesia berkomitmen untuk turut serta dalam memerangi perubahan iklim tersebut. Salah satunya bagaimana upaya Indonesia beralih ke energi bersih.
Arrmanatha mengatakan pada sesi tersebut sejumlah negara turut menyampaikan komitmennya menangani permasalahan mengenai perubahan iklim. Komitmen ini termasuk penguatan kolaborasi dan agenda iklim menjelang Conference of The Parties atau COP30 yang akan diselenggarakan di Brasil.
“Ada beberapa yang menyampaikan komitmen negara mereka untuk menangani climate change, dan mempersiapkan COP 30 yang akan dilaksanakan di Belem, Brasil,” ucap pria yang disapa Tata ini.
Selain isu iklim dan lingkungan, Prabowo juga memberikan perhatian terhadap isu kesehatan global. Menurut Tata, Indonesia menyatakan dukungan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menangani isu kesehatan global.
“Tadi Bapak Presiden menyampaikan komitmennya untuk meneruskan, membantu WHO terkait global health,” katanya.