TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menawarkan bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk program makan bergizi gratis Indonesia. Tawaran tersebut disampaikan Lula dan Silva saat pernyataan bersamanya di Istana Planalto, Brasilia, pada Rabu, 9 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Lula setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Rio de Janeiro, Brasil.
Lula mengatakan Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan atau The Global Alliance Against Hunger and Poverty, yang dibentuk Brasil dalam KTT G20 2024, siap membantu Indonesia untuk program makan bergizi gratis.
“Saya juga menawarkan kepada Presiden Prabowo pengalaman Brasil dalam National School Feeding Program (PNAE) Brasil, yang menjadi referensi global dalam bidang ini,” kata Lula, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Lula, Brasil dan Indonesia memiliki kesamaan pandangan terhadap kelaparan dan kemiskinan, termasuk dalam menghadapi perubahan iklim. Lula mengatakan program makan bergizi gratis yang diluncurkan Prabowo awal tahun ini merupakan inisiatif makan gratis terbesar di dunia dengan menargetkan 83 juta penerima manfaat pada 2029.
Programa Nacional de Alimentação Escolar atau PNAE adalah Program Makanan Sekolah Nasional Brasil. Program ini merupakan program pemberian makanan sekolah tertua dan terbesar di Brasil yang menyediakan makanan bagi jutaan siswa di sekolah negeri. Dikutip dari situs The Global Alliance Against Hunger and Poverty, Brasil menargetkan pengentasan kelaparan dan menjamin nutrisi kepada anak-anak seluruh Brasil pada 2030.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo memuji program ketahanan pangan Brasil dan PNAE. Ia mengatakan Indonesia terbuka menggunakan konsep program PNAE Brasil untuk makan bergizi gratis di Indonesia.
“Kami sedang menjalankan program ambisius untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil di Indonesia,” kata Prabowo. “Dan kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai 82,9 juta porsi makanan per hari pada Desember 2025.”
Setelah pertemuan dengan Lula, Prabowo langsung bertolak meninggalkan Brasil pada Rabu, 9 Juli 2025. Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan Udara Brasilia, pada pukul 17.20 waktu setempat.
Selama di Brasil, Presiden Prabowo menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro pada tanggal 6 dan 7 Juli 2025 yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan kenegaraan di Brasilia. Setelah dari Brasil, Prabowo direncanakan mengunjungi Prancis untuk menghadiri undangan Peringatan Hari Bastile pada 14 Juli 2025.