TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengutuk kekejaman Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Kecaman itu disampaikan Lula da Silva dalam pernyataan bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Planalto, Brasilia, pada Rabu, 9 Juli 2025. Lula mengatakan Brasil konsisten mengutuk kekejaman di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Negara kita juga secara konsisten mengutuk kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk Palestina di Gaza. Kita tidak pernah takut untuk menunjuk kemunafikan mereka yang diam terhadap pelanggaran paling mendasar di zaman kita,” kata Lula seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Lula, mengakui negara Palestina dan mengizinkannya menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah langkah penting untuk menciptakan keseimbangan yang diperlukan demi mewujudkan Solusi Dua Negara.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menghargai ketegasan Lula terhadap penderitaan warga Palestina dan gencatan senjata di Gaza. Ia juga mengapresiasi Brasil yang juga setuju Solusi Dua Negara.
“Kami sangat menghargai sikap tegas Anda tersebut,” kata Prabowo.
Lula da Silva juga memuji peran Indonesia mendorong tatanan dunia yang adil. Ia menyebut Indonesia sebagai sahabat lama yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan negara-negara berkembang untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan setara.
Menurut Lula, Indonesia memiliki peran bersejarah dalam mengibarkan semangat perjuangan global south sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
“Tujuh puluh tahun yang lalu, pada Konferensi Bandung, Indonesia telah mengibarkan panji perjuangan untuk tatanan internasional yang lebih adil,” kata Lula.
Presiden Lula turut mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang mengkritik penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional dan menekankan pentingnya penegakan hukum internasional. Menurut dia, Indonesia dan Brasil memiliki suara yang penting untuk mendukung perdamaian dunia.
“Seperti Brasil, Indonesia selalu menyatakan bahwa dialog adalah satu-satunya jalan keluar dari perang di Ukraina. Saya berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas partisipasi Indonesia dalam kelompok Sahabat Perdamaian yang diusulkan oleh Cina dan Brasil,” ucapnya.