TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo akan segera memulai renovasi tiga taman di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ketiga taman tersebut adalah Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser yang berada di satu kawasan.
Pramono mengatakan ketiga taman tersebut akan dibuat menjadi satu dengan lintasan lari sebagai penghubung. "Dalam minggu-minggu ini kami akan segera mulai pembangunan untuk tiga taman yang ada di Jakarta Selatan, yaitu Leuser, Ayodya, dan Langsat," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu di Balai Kota Jakarta pada Kamis, 10 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menargetkan renovasi tersebut bisa rampung pada Desember tahun ini. Nantinya, kata dia, ketiga taman itu akan memiliki lintasan lari atau jogging track yang panjang karena melewati luas taman-taman yang mencapai 6,5 hektare.
Pramono ingin ketiga taman itu menjadi salah satu ikon Jakarta sebagai ibu kota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Sebab, lokasinya tidak jauh dari Kantor Pusat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Renovasi tiga taman itu menjadi inisiatif terbaru Pramono di sektor ruang publik Jakarta. Sebelumnya, Pramono telah memberlakukan perpanjangangan jam operasional sejumlah taman di ibu kota, termasuk di Taman Langsat dan Taman Ayodya.
Di sisi lain, renovasi Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser berpotensi berdampak terhadap sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di sekitar taman. Di antaranya terhadap para pedagang hewan di Pasar Barito yang kemungkinan harus tergusur. Pasar tersebut dikenal sebagai lokasi jual beli unggas dan kebutuhan hewan peliharaan sejak 1987.
Pasar Barito terletak di jalur pedestrian yang ada di antara Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. "Di sana ada UMKM yang jualan, karena tiga taman ini dirapikan, pasti ada yang terdampak," ucap Pramono.
Meski begitu, Pramono mengklaim Pemerintah Provinsi Jakarta akan menyiapkan tempat di lokasi lain untuk para pedagang. "Supaya mereka tetap bisa bekerja dengan apa yang selama ini mereka lakukan, sehingga tidak menutup priuk nasinya warga," tuturnya.