TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur Jakarta Pramono Anung mengikuti serangkaian agenda internasional di New York, Amerika Serikat, pada 14–18 Juli 2025. Juru bicara Gubernur Pramono, Chico Hakim, menjelaskan kunjungan selama lima hari, Pramono menghadiri forum-forum tingkat tinggi di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu mempererat hubungan dengan kota-kota mitra global, dan menjajaki berbagai peluang kerja sama untuk mendukung pembangunan Jakarta sebagai kota berkelas dunia yang berkelanjutan.
Kunjungan dimulai pada 14 Juli 2025. Pramono hadir di pembukaan High-Level Political Forum (HLPF) di Markas Besar PBB (UN Headquarters). Forum tahunan ini menjadi wadah bagi pemimpin dunia untuk meninjau capaian dan tantangan dalam pelaksanaan Agenda 2030 dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pada tahun ini, forum mengangkat tema "advancing sustainable, inclusive, science and evidence based solutions for the 2030 Agenda for Sustainable Development and its Sustainable Development Goals for leaving no one behind."
Keesokan harinya, pada 15 Juli 2025, Pramono melakukan kunjungan diplomatik ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York. Ia bertemu Konsul Jenderal Winanto Adi serta berdiskusi bersama sekitar 30 diaspora dan mahasiswa Indonesia yang menetap di New York dan sekitarnya.Dalam sesi ini, Pramono memaparkan pembangunan Jakarta dan membahas rencana kerja sama sister city antara Jakarta dan New York serta potensi kolaborasi lainnya.
Di hari yang sama, Pramono dijadwalkan bertemu dengan Presiden C40 Board Michael Bloomberg untuk membahas rangkaian program C40 di Jakarta sebagai bentuk bagian dari upaya Jakarta memperkuat komitmen dalam jaringan kota dunia yang fokus pada isu perubahan iklim.
Agenda berlanjut pada 16 Juli di forum The 8th Local and Regional Governments Forum on the 2030 dalam agenda yang kembali digelar di UN Headquarters. Dalam forum tersebut, Pramono menjadi salah satu pembicara pada sesi High-Level Dialogue dan SDGs in Review. Diskusi difokuskan pada bagaimana keterlibatan pemerintah daerah dapat mempercepat pencapaian SDGs melalui pelokalan kebijakan.
Setelah forum tersebut, Pramono melaksanakan dua pertemuan bilateral singkat masing-masing dengan Clara Muzzio, Wakil Wali Kota Buenos Aires, dan Eckart Würzner, Wali Kota Heidelberg, Jerman. Dalam pertemuan dengan Muzzio, keduanya membahas kelanjutan kerja sama sister city antara Jakarta dan Buenos Aires yang telah dimulai sejak penandatanganan Letter of Intent pada 2018.
Siang harinya, Pramono menggelar pertemuan dengan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York dan Deputi Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Hari Prabowo. Pertemuan ini membahas partisipasi aktif Pemprov DKI Jakarta dalam forum-forum internasional serta evaluasi pelaksanaan SDGs di Jakarta. Pramono juga melakukan kunjungan ke Central Park Conservancy untuk mempelajari strategi pembiayaan dan pengelolaan taman kota ikonik tersebut.
Pada 17 Juli, Gubernur Pramono dijadwalkan bertemu Wali Kota New York, Eric Adams. Agenda pertemuan ini mencakup penandatanganan Letter of Intent kerja sama antara Jakarta dan New York serta diskusi tentang peran kota metropolitan dalam dinamika global. Selain itu, diagendakan bertemu dengan Metropolitan Transportation Authority (MTA) untuk melakukan benchmarking sistem transportasi umum dan pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD).
Agenda kunjungan ditutup pada 18 Juli dengan kunjungan studi di UN Headquarters dan pelaksanaan salat Jumat di Islamic Cultural Center of New York (ICCNY). Pramono dan rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 19–20 Juli 2025. "Selama di luar negeri, Gubernur tetap menjalankan tugas keseharian sebagai kepala daerah. Ia berkoordinasi aktif dan berkomunikasi seperti biasa dengan wakil gbernur serta jajaran pemerintah provinsi Jakarta," kata Chico.
Pilihan Editor:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini