TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana merelokasi para pedagang dari Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pasar tersebut dikenal sebagai lokasi jual beli unggas dan kebutuhan hewan peliharaan sejak 1987.
Pramono mengatakan relokasi itu diperlukan untuk membangun konektivitas tiga taman di area tersebut, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser. "Untuk menggabungkan tiga taman tadi ya memang harus ada, dan memang itu milik pemerintah DKI dan harus dibersihkan," kata Pramono di Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, kata Pramono, dia telah meminta agar Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bisa melakukan pendekatan persuasif kepada para pedagang di Pasar Barito. Menurut Pramono, pemerintah akan melakukan negosiasi dengan mereka dan menyiapkan lokasi usaha alternatif.
"Saya sudah sampaikan ke Wali Kota Jakarta Selatan untuk dilakukan negosiasi, duduk bersama, ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Pedagang hewan peliharaan di Pasar Barito telah berjualan di lokasi tersebut sejak lama. Saat ini, ada sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner. Pasar tersebut sempat direnovasi dan beroperasi kembali pada 2022. Pasar itu berada di kawasan yang sama dengan Taman Ayodya, Taman Leuser, dan Taman Langsat.
Pemerintah Provinsi Jakarta sebelumnya telah menyampaikan rencana mereka merenovasi ketiga taman tersebut. "Tempat-tempat ini pasti akan kita renovasi, supaya bisa menjadi jogging track, tempatnya naik turun yang bagus dan sebagainya," kata Pramono pada Jumat, 11 April 2025 lalu.
Politikus PDIP ini ingin ketiga taman itu nantinya akan menjadi terkoneksi dengan berbagai fasilitas baru. Tujuannya, kata Pramono, lokasi tersebut ingin dia jadikan sebagai salah satu ikon Jakarta sebagai ibu kota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Pramono memilih ingin menjadikan ketiga taman itu sebagai ikon ASEAN karena berlokasi tidak jauh dari Kantor Pusat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.