TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon duta besar. Judha menjadi calon Dubes untuk Uni Emirat Arab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenakan setelan jas biru tua dan kaca mata, Judha mengatakan sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti agenda tersebut. "Tentunya semua bahan-bahan untuk dipresentasikan di depan Komisi I sudah disiapkan. Tapi detailnya nanti ya," ujarnya sambil menenteng beberapa lembar kertas saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Sabtu, 5 Juli 2025.
Judha mengatakan ditunjuknya dia sebagai kandidat duta besar merupakan sebuah tantangan sekaligus amanah. "Ini tantangan baru, amanah baru," ujarnya. Adapun Judha datang pukul 12.20 WIB dengan pengawalan. Dia akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan untuk sesi kedua hari ini yang dijadwalkan pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.
Pada sesi kedua siang ini, DPR akan menguji enam calon duta besar untuk negara sahabat dan perutusan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebelum Judha, ada dua calon dubes yang telah hadir. Di antaranya calon dubes Vietnam Adam Mulawarman Tugio, calon dubes Belanda Laurentius Amrih Jinangkung. Kemudian, dubes PBB Jenewa Sidharto Reza Suryodipuro datang menyusul ketiganya.
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai hari ini melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap 24 calon duta besar untuk negera sahabat dan perwakilan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun mekanisme uji kelayakan itu terbagi ke dalam empat sesi selama dua hari.
Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengatakan bahwa hari ini total ada 12 calon duta besar yang akan diuji. "Hari ini enam (dubes pada sesi satu), ditambah enam (dubes pada sesi dua), jadi 12 (dubes)," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Utut mengatakan bahwa sesi pertama berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Di sela-sela itu DPR akan mengambil rehat selama satu jam sebelum beralih ke sesi kedua. Utut menyatakan sesi berikutnya mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB. "Besoknya juga demikian," kata politikus PDIP tersebut.
Agenda hari ini mendengarkan pemahaman calon duta besar mengenai politik luar negeri Indonesia. "Kami akan mendengarkan pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Budi Djiwandono.
Agenda ini digelar secara tertutup. DPR nantinya akan merapatkan hasil dari proses tersebut untuk mberikan kesimpulan dan rekomendasi kepada pimpinan DPR.