Pengusutan Kekerasan Seksual di Unsoed Didesak Pakai UU TPKS

2 weeks ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Gilang Dhielafararez mendesak kepolisian dan kejaksaan untuk menggunakan pasal-pasal Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dalam mengusut dugaan kekerasan seksual yang melibatkan guru besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengatakan pelaku kekeraasn seksual harus ditindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku.

"Kekerasan seksual adalah bentuk kejahatan terhadap tubuh, martabat, dan hak asasi korban. Ketika pelakunya adalah tokoh publik dalam dunia pendidikan, proses hukum harus berjalan dengan standar integritas yang tinggi dan tanpa kompromi," kata Gilang dalam keterangannya, pada Senin, 28 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gilang beralasan, guru besar itu memenuhi syarat untuk diusut dengan menggunakan pasal-pasal dalam Undang-Undang TPKS. Sebab pelaku dan korban yang seorang mahasiswi memiliki relasi kuasa. Pasal 11 Undang-Undang TPKS mengatur bahwa pejabat yang melakukan tindak kekerasan seksual dapat dipidana penjara paling lama 12 tahun dan denda hingga Rp300 juta. 

"Jika terbukti, pelaku tidak hanya layak dijatuhi hukuman pidana maksimal, tetapi juga harus dicabut hak sosialnya untuk berkiprah di dunia akademik dan publik," ujar Gilang.

Sejak pekan lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Soedirman berunjuk rasa untuk mendesak kampusnya mengusut kasus dugaan kekerasan seksual tersebut. Pelaku diduga seorang guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Rektorat Universitas Soedirman sudah merespons dugaan itu dengan membentuk tim pemeriksa berisi tujuh orang. Kepolisian juga mulai menyelidiki kasus ini. 

Gilang berpendapat, kasus dugaan kekerasan seksual itu tidak boleh berhenti di urusan kode etik kampus saja. "Kasus kekerasan seksual yang dilakukan seorang pengajar tidak boleh direduksi sebagai pelanggaran etik internal kampus semata," kata dia. 

Ia juga menyinggung urgensi perlindungan terhadap korban dan pendekatan penyidikan yang berpihak pada penyintas. Gilang mendesak agar kepolisian dan kejaksaan bertindak adil, cepat, dan transparan dalam menangani kasus tersebut.

"Kami juga mendorong aparat penegak hukum untuk memberikan perlindungan khusus terhadap korban dari potensi intimidasi dan tekanan," ujar Gilang. "Pastikan bahwa bukti dan kesaksian ditangani secara profesional dan menerapkan perspektif korban selama proses hukum berlangsung."

Gilang mengingatkan bahwa negara bertanggung jawab untuk menjamin keadilan tanpa pengecualian. "Tanggung jawab ini termasuk untuk instansi yang terlibat dalam penanganan kasusnya."

Read Entire Article