INFO NASIONAL - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sebetulnya lebih tepat menjadi Menteri Sekretaris Negara atau Mensesneg. Alasannya, dia dekat dengan Presiden Prabowo Subianto dan mampua mengelola organisasi pemerintahan.
"Sosok Dasco sebenarnya tepat jika mengemban jabatan Mensesneg karena posisi ketokohannya yang dekat dengan Presiden dan punya kapasitas mengelola organisasi di lingkaran pemerintah," ujar Dedi pada Selasa, 25 Juni 2025. Kehadiran sosok seperti Dasco yang menguasai lintas bidang, tata kelola pemerintahan, maupun tata kelola aset negara dibutuhkan saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Harian Partai Gerindra itu, menurut Dedi, memiliki potensi dalam pengelolaan lintas bidang. Mulai dari politik hingga tata kelola negara. "Terlebih saat ini Mensesneg memiliki agenda besar dan cukup strategis, berkaitan dengan tata kelola pemerintah sekaligus tata kelola aset negara," ujar Dedi. "Posisi tersebut membutuhkan tokoh yang menguasai lintas bidang. Dan Dasco punya potensi itu."
Dasco, Dedi melanjutkan, merupakan perpanjangan tangan Presiden Prabowo. Dia mampu menangani banyak isu krusial karena posisinya sebagai Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Gerindra. "Wajar jika Dasco memiliki posisi strategis dalam mengatasi berbagai kebijakan yang bermasalah," ujar pengamat politik yang juga akademisi tersebut.
Kedekatan secara politik dan struktural dengan Presiden Prabowo menjadikan Dasco sebagai buffer power, tokoh yang meredam tekanan terhadap pemerintah. Bahkan, Dedi menilai, kehadiran Dasco mirip dengan tokoh-tokoh penting di periode sebelumnya, seperti Taufik Kiemas di era Megawati atau Yenny Wahid di era Gus Dur.
Dalam beberapa kondisi, Dedi mengatakan, para menteri Kabinet Indonesia Maju justru berjarak dengan Presiden Prabowo. Keadaan ini berpotensi memicu kurangnya koordinasi dan komunikasi. Berbeda dengan Dasco yang terlihat luwes dan cekatan dalam berkomunikasi langsung dengan Presiden Prabowo.
Dedi menilai peran dan posisi Dasco yang strategis tak hanya terlihat dalam kapasitasnya sebagai politisi parlemen, namun juga menjadi salah satu figur sentral dalam menjaga stabilitas pemerintahan Prabowo, termasuk dalam merespons isu-isu yang menyentuh langsung kepentingan publik. "Meskipun secara struktural para menteri berada di bawah presiden, mereka tidak lebih dekat dengan presiden dibanding Dasco," ujarnya.
Koordinasi dan komunikasi Dasco dengan Presiden begitu taktis, terutama saat kebijakan menteri dianggap tidak selaras dengan visi Presiden Prabowo atau saat tidak mereprestasikan aspirasi publik. (*)