TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebut korban kebakaran bisa pindah ke rumah susun. Pemerintah Provinsi Jakarta, kata Rano, akan menyiapkan rumah susun untuk mereka.
Rano berujar pemindahan itu bisa dilakukan jika para penyintas kebakaran juga berkeinginan pindah ke rumah susun. "Kalau memang ada keinginan mereka, kami siapkan sebetulnya," kata Rano saat menemui para korban kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Ahad, 20 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rano menyebut saat ini ada rumah susun di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang sudah menjadi tempat tinggal korban-korban kebakaran. "Di situ sebagian, mungkin di satu tower, ada hampir 100 kepala keluarga yang juga akibat korban kebakaran," ucap Rano.
Dia pun menawarkan para korban kebakaran di Bukit Duri untuk pindah ke rumah susun di Pasar Rumput jika bersedia. Rumah susun tersebut dikelola Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Pasar Jaya milik pemerintah Jakarta.
Meski begitu, Rano menyebut pemerintah tidak bisa memaksa warga untuk relokasi. "Kami enggak bisa memaksa, harus datang dari keinginan masyarakat sendiri," tuturnya. "Tapi artinya kami menyiapkan beberapa rumah susun untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini."
Kebakaran terjadi di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025 pukul 6.21 WIB. Empat anak meninggal dalam lalapan api yang membakar tiga unit rumah itu.
Empat korban jiwa terdiri dari tiga anak perempuan, yakni PL, 13 tahun; K, 3 tahun; A, 4 tahun; dan satu anak laki-laki berinisial A, 7 tahun.
Saat ini, para warga yang selamat dari kebakaran tinggal di sebuah tenda pengungsian berukuran besar di sebuah lahan kosong tak jauh dari lokasi bencana. Tenda itu didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.
Dalam tenda tersebut, sebanyak 24 warga dari 8 keluarga tinggal untuk sementara. Kebanyakan dari mereka merupakan keluarga yang tinggal dalam kamar kos-kosan seharga Rp 300 ribu per bulan yang juga terdampak kebakaran. Pemilik kos tersebut saat ini mengungsi di rumah kerabatnya di Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Syamsul Huda mengatakan orang tua para korban tak sempat membawa anaknya ketika kebakaran terjadi. "Dikarenakan panik, akhirnya anak-anak tertinggal, orang tua korban tidak sempat membawa mereka menyelamatkan diri," kata Syamsul dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 Juli 2025.