Pemerintah dan DPR Diminta Segera Revisi UU setelah MK Batalkan Pemilu Serentak

1 month ago 37
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia mendesak pemerintah dan DPR merevisi undang-undang untuk mengakomodasi Putusan Mahkamah Konstitusi yang memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan pemilu daerah.

Lewat Putusan Nomor 135/PUU-XXII/2024 pada 26 Juni 2025, MK memutuskan penyelenggaran pemilihan umum atau Pemilu di tingkat nasional seperti pemilihan anggota DPR, anggota DPD, dan presiden/wakil presiden harus dilakukan terpisah dengan penyelenggaraan pemilihan umum tingkat daerah atau kota. Dengan begitu, pemilu serentak yang selama ini dikenal sebagai “Pemilu 5 kotak” tidak lagi berlaku untuk Pemilu 2029 mendatang.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Putusan ini tidak bisa berdiri sendiri,” kata Direktur DEEP Indonesia Neni Nur Hayati dalam keterangan kepada Tempo, 27 Juni 2025.

Neni mengatakan perlu ada revisi terhadap Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Pilkada yang dilakukan secara terbuka, partisipatif, dan bebas dari kepentingan jangka pendek elite politik. Ia meminta kedua undang-undang tersebut dibahas ulang secara menyeluruh, terintegrasi, dan menggunakan metode kodifikasi agar tidak terjadi tumpang tindih aturan. Hasil revisi juga harus menciptakan sistem yang mudah dipahami oleh penyelenggara dan masyarakat. 

“Revisi ini juga perlu menetapkan desain waktu yang memadai antara pemilu nasional dan daerah, yakni dengan jeda minimal dua tahun dan maksimal dua setengah tahun sebagaimana dinyatakan dalam amar putusan MK,” kata Neni.

Dengan jeda tersebut, ujar dia, partai politik akan memiliki ruang yang cukup untuk mempersiapkan kader dan strategi politik secara lebih matang di tingkat lokal. Sebab pemilu serentak justru menyulitkan partai politik mempersiapkan calon legislatif dan eksekutif di berbagai tingkatan secara bersamaan. Sehingga proses rekrutmen cenderung bersifat instan dan didasarkan pada popularitas semata.

Neni juga menyambut putusan MK ini karena pemilu serentak lima kotak seperti yang terjadi pada 2019 dan 2024 telah menciptakan beban administratif dan teknis yang luar biasa besar bagi penyelenggara pemilu.

“Tidak hanya itu, model ini juga menyulitkan pemilih untuk membuat pilihan yang rasional dan informasional karena mereka harus memilih lima jenis jabatan dalam satu hari dengan jumlah calon yang sangat banyak,” katanya.

Dede Leni Mardiyanti berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article