TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Ciliwung akan dimulai pada Agustus 2025. Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo telah menetapkan sejumlah lokasi yang akan digunakan untuk proyek pelebaran hingga perbaikan sungai tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramono berujar sejulah titik di pinggir Kali Ciliwung sudah tidak layak huni karena kerap diterjang banjir. Selain itu, normalisasi sungai akan menambah kapasitas Kali Ciliwung untuk menampung debit air. "Karena itu memang normalisasi Ciliwung segera kami lakukan," kata Pramono di Pancoran, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Juli 2025.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan ada total 14 lokasi sepanjang Kali Ciliwung di Jakarta yang akan digunakan untuk normalisasi sungai. Dari 14 kawasan tersebut, Pramono telah meresmikan empat di antaranya untuk segera dilakukan pembebasan lahan oleh pemerintah. Empat lokasi itu yakni Rawajati, Pangadegan, Cawang dan Cililitan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakara Ika Agustin Ningrum mengungkapkan target dimulainya pembebasan lahan tersebut. "Kemungkinan bulan depan (Agustus) sudah melakukan pembayaran," kata Ika.
Saat ini, Ika menyebut Dinas SDA Jakarta telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Nantinya, kata dia, pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung akan bisa dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum setelah pembebasan lahan selesai.
Pemerintah Provinsi Jakarta menyiapkan anggaran Rp 98 miliar untuk normalisasi Kali Ciliwung. Dana tersebut salah satunya untuk membebaskan lahan milik masyarakat sekitar sungai yang akan dikeruk.
Sebelumnya, pemerintah pusat menargetkan normalisasi Kali Ciliwung selesai pada 2026. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan target ini disepakati Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Pemerintah Provinsi Jakarta.
"Fokus utama kita adalah percepatan pembebasan lahan sehingga pengerjaan bisa dilakukan bertahap mulai tahun ini hingga tahun depan,” kata Dody pada Kamis, 13 Maret 2025, dikutip dari keterangan tertulis. Ia juga mengatakan sudah ada anggaran yang disiapkan untuk program tersebut.
Dody berujar normalisasi Sungai Ciliwung menjadi bagian dari strategi jangka menengah dalam pengendalian banjir Jakarta. Menurut dia, 40 persen potensi banjir di Jakarta bisa tertangani secara efektif melalui langkah ini. Tak cuma mengurangi risiko banjir, ia mengklaim normalisasi Sungai Ciliwung bisa meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air secara optimal.
Adapun saat ini, normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33,69 kilometer telah terselesaikan sepanjang 17,14 kilometer. Artinya, masih ada 16,55 kilometer yang belum dikerjakan. "Kami membutuhkan total lahan seluas 35,94 hektare dengan jumlah bidang sebanyak 5.353 bidang. Ini menjadi prioritas kami dalam waktu dekat,” ujarnya.