Pelapor Khusus PBB Bilang Negara Cemas jika Menerima Kunjungan Resmi

1 month ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jayapura - Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk hak-hak masyarakat adat, Albert Kwokwo Barume, mengatakan bahwa banyak negara waswas dengan kunjungan resmi atau official visit pelapor PBB. Maka dari itu, negara yang menerima kunjungan resmi pelapor khusus PBB semakin sedikit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Barume menyebut kunjungan akademik—salah satu aktivitas yang merupakan mandat bagi pelapor khusus PBB—lebih populer belakangan ini. “Negara memberikan lebih sedikit kunjungan resmi karena mereka tidak menyukainya,” ujar Barume di Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, pada Sabtu, 5 Juli 2025. “Mereka merasa cemas, seperti negara Anda, negara Anda benar-benar cemas.”

Dalam kunjungan akademik seperti ini, ia melanjutkan, pelapor khusus sebetulnya tidak membutuhkan izin dari pemerintah yang bersangkutan. Ia hanya perlu menyatakan bahwa dirinya akan berkunjung ke negara tersebut. “Ketika mereka sudah tahu soal kunjungan itu, mereka menjadi gelisah. Mereka bakal menelepon kembali dan bertanya, “Apa yang akan Anda lakukan di sana?” dan mengingatkan bahwa ini bukan kunjungan resmi,” ucap Barume.

Ia berkata, perbedaan dari kunjungan official dan non-official adalah bila berkunjung tanpa adanya undangan resmi dari negara, maka yang bisa ia lakukan selama kunjungan itu cukup terbatas. Ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan dan dikatakan oleh dirinya.

Namun, pria yang mengemban tugas sebagai pelapor khusus PBB sejak Desember 2024 ini menegaskan, kunjungan akademik juga berguna. Sebab kunjungan itu bisa menjadi wadah untuk mengumpulkan beragam informasi secara langsung dari masyarakat adat. “Kemudian, saya dapat berdiskusi dengan pemerintah dari apa yang saya dengar, dari apa yang saya lihat,” tutur Barume. 

Dia pun menyatakan komitmennya untuk menjadi amplifier atau penguat suara masyarakat adat. Bagi Barume, memberikan kekuatan pada suara masyarakat adat merupakan tugas utamanya sebagai pelapor khusus PBB. 

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa dirinya bukan hakim yang bisa mengadili. “Saya tidak bisa memenjarakan seseorang. Saya tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu,” kata Barume. 

Adapun Barume berkunjung secara informal ke Jayapura, Papua, pada 4 hingga 5 Juli 2025. Dalam pertemuan yang diinisiasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini, Barume mendengar dan melihat langsung situasi masyarakat adat Papua yang terdampak proyek strategis nasional (PSN) maupun ekspansi perkebunan sawit. Masyarakat adat Papua berharap kehadiran Barume dapat menjadi solusi bagi persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

Read Entire Article