P2G Sebut Penerapan Asesmen MPLS Belum Seragam

1 month ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai pelaksanaan asesmen literasi dan numerasi dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) masih membutuhkan perhatian, khususnya dari sisi kesiapan sekolah dan ketersediaan panduan teknis dari pemerintah.

Pilihan editor: Apa Sebabnya Banyak Sarjana Sulit Mendapatkan Pekerjaan

Meski mendukung kebijakan tersebut, P2G mencatat bahwa implementasi di lapangan belum seragam dan membutuhkan dukungan lebih lanjut. Dewan pakar P2G, Suparno Sastro, mengatakan asesmen ini penting sebagai alat diagnosis awal kemampuan siswa baru, terutama di jenjang SMA dan sederajat.

Namun, pelaksanaannya masih bergantung pada kesiapan masing-masing sekolah. "Beberapa sekolah sudah siap. Tapi bagi sekolah lain, memang butuh kesiapan khusus untuk melakukan ini, karena kita belum menyiapkan standar seperti apa pelaksanaannya," ujar Suparno saat dihubungi pada Jumat, 11 Juli 2025.

Menurut dia, asesmen literasi dan numerasi ini merupakan respons terhadap rendahnya capaian siswa dalam hasil asesmen nasional. Ia menyebut, mayoritas siswa masih berada di bawah kemampuan minimum dalam hal literasi dan numerasi, sementara yang berada di tingkat tinggi tidak sampai satu persen.

"Sebagian besar siswa kita itu masih di bawah kemampuan minimum. Yang memiliki kemampuan sangat tinggi itu kurang dari satu persen, baik literasi maupun numerasi," kata Suparno.

Ia menilai kebijakan asesmen di masa MPLS sebagai langkah positif untuk mengenali profil awal siswa. Dengan data itu, guru bisa menyesuaikan pendekatan belajar sejak awal tahun ajaran. "Ini langkah baik untuk mendiagnosa, sebagai alat bagi guru untuk mengetahui kemampuan awal siswa," katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa asesmen akan efektif jika dilakukan secara terstandar dan konsisten. Jika tidak, manfaatnya sulit dirasakan siswa. Ia mencontohkan bahwa guru di berbagai daerah masih menyusun asesmen secara mandiri tanpa acuan yang seragam.

"Kalau diserahkan ke satuan pendidikan masing-masing, berarti tergantung pada kesiapan guru untuk menyiapkan soal. Bisa jadi setiap sekolah pun berbeda-beda," ucapnya.

Suparno mendorong pemerintah untuk menyediakan panduan teknis serta contoh soal asesmen yang terstandar. Ia menyarankan model soal mengacu pada tes internasional seperti PISA atau TIPS, agar diagnosis kemampuan siswa benar-benar akurat dan bermanfaat untuk pembelajaran ke depan.

"Harapannya pemerintah bisa memberikan rambu-rambu bagaimana cara melihat atau mendiagnosa kemampuan awal siswa," kata dia.

Menurut panduan resmi MPLS, asesmen tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan dirancang sebagai instrumen awal untuk memetakan kemampuan dasar murid. Hasil asesmen digunakan oleh guru sebagai acuan untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan adaptif.

Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Mengapa Kementerian-Lembaga Ramai-ramai Meminta Tambahan Anggaran

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article