TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi masyarakat Gerakan Rakyat mempertimbangkan untuk bertransformasi menjadi partai politik. Ketua Umum Gerakan Rakyat Sahrin Hamid mengatakan bahwa wacana itu muncul dari rapat pimpinan nasional yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Ahad, 13 Juli 2025.
"Aspirasi dari wilayah banyak untuk meminta agar segera dibentuk atau didirikan partai politik. Cuma memang belum ada rekomendasi secara spesifik untuk itu. Tapi kami menampung aspirasi itu," ujar Sahrin saat ditemui pada Ahad malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sahrin, Dewan Pimpinan Pusat yang mendesak Gerakan Rakyat menjadi partai politik memberikan tenggat waktu hingga tahun depan. "Memang kami diberikan waktu untuk segera berpikir paling lambat 2026," tuturnya.
Ormas yang terinspirasi dari gagasan Anies Baswedan ini pun mengaku siap berubah menjadi partai politik karena memiliki struktur yang lengkap. Sahrin mengatakan struktur Gerakan Rakyat telah memenuhi 100 persen wilayah Indonesia yang tersebar di 38 provinsi dan 475 daerah. Adapun DPD-nya diklaim mencapai 75 persen.
Kendati begitu, juru bicara eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan itu mengklaim tidak ingin buru-buru memutuskan. "Kami kan harus hitung dulu kapasitas, kekuatan, struktur, bagaimana fenomena politiknya, bagaimana dinamika eksternalnya," ujarnya memberi alasan.
Sebelumnya Sahrin menyatakan bahwa ormas itu berkonsentrasi pada penataan struktur. Mengingat Gerakan Rakyat baru berbentuk badan hukum pada 27 Februari 2025. Dia pun meyakini ormas dengan lambang kentongan dan atribut serba oranye itu masih memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan pemilihan umum 2029.
Status keikutsertaan Anies dalam Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat juga belum terungkap. Sahrin mengatakan terus berkomunikasi dengan eks calon presiden di Pemilu 2024 itu. Namun, ia mengklaim keanggotaan Anies tidak perlu dikukuhkan secara formal.
"Kalau komunikasi (dengan Anies) ya terus-menerus. Tapi apakah organisasi akan menjadi partai politik, atau bekerja sama dengan partai politik lain, nah ini memang kami belum ada sesuatu yang fix, jadi ini tentunya masih dinamis," katanya.
Sahrin menerangkan, Anies merupakan tokoh inspiratif yang pemikirannya menjadi dasar pendirian Gerakan Rakyat. Urusan apakah Anies bergabung atau tidak, menurut Sahrin bukan hal mendesak untuk dibahas. Ia menilai bahwa yang terpenting Anies menunjukkan dukungan dengan hadir dalam forum-forum ormas.
"Hal yang utama oleh Gerakan Rakyat saat ini adalah mengkonsolidasi kekuatannya sehingga betul-betul sampai bisa merangkul, dan juga menggapai akar rumput secara maksimal," kata dia.