TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengonfirmasi tewasnya Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama Enos Tipagau. Enos ditembak Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, tim gabungan TNI-Polri, pada Sabtu pagi, 5 Juli 2025.
Sambom mengklaim, dalam operasi itu, Enos tidak melakukan perlawanan. “Dia ditembak mati dan tidak ada penyitaan barang bukti berupa senjata,” kata Sambom melalui keterangan tertulis pada Senin, 7 Juli 2025. Atas kematian Enos, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB secara resmi mengumumkan duka cita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya tim gabungan TNI-Polri menyatakan telah menembak Enos dalam operasi terukur pada Sabtu dini hari, 5 Juli 2025, di Kampung Baitapa, Distrik Baitapa, Kabupaten Intan Jaya. TNI menyebut aparat melakukan pengejaran ke arah ketinggian yang digunakan sebagai jalur pelolosan. Enos ditembak mati pada pukul 07.16 WIT, di lokasi.
“Tidak ada korban dari pihak tentara maupun masyarakat sipil,” kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, dalam keterangan pada Ahad, 6 Juli 2025.
Menurut TNI, barang bukti yang diamankan dari lokasi operasi meliputi enam anak panah, satu busur panah, dua unit telepon genggam, satu speaker, satu noken, satu kalung, dan satu bendera Bintang Kejora.
Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani juga mengatakan, tim telah memburu dan menyelidiki keberadaan Enos. Setelah lokasi persembunyian Enos ditemukan, polisi mengepung tempat itu dan berupaya menangkap Enos. Sempat ada kontak tembak sebelum Enos mati.
Enos Tipagau ditangkap pada 5 Februari 2022, karena terlibat dalam aksi kontak senjata dengan militer Indonesia. Dia kemudian divonis tiga tahun penjara. Dia melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Nabire pada 2023. Dalam pelariannya itu, ia kembali bergabung dengan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.
Menurut Faizal, Enos Tipagau merupakan Komandan Operasi TPNPB-OPM Kodap VIII di wilayah Dusun Tigindoga dan sekitarnya. Wilayah tersebut mencakup Kampung Bilogai, Kumbalagupa, Baitapa, Puyagiya, Pesiga, Dusun Dapa, Tipunggau, dan Kampung Jalai, yang merupakan bagian dari kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Undius Kogoya.
"Ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata yang kerap melakukan aksi teror dan kekerasan di wilayah Intan Jaya," kata Faizal.