Liputan6.com, Jakarta Belakangan, olahraga padel semakin populer di kalangan selebritas yang kemudian diikuti oleh anak muda di kota-kota besar. Perpaduan antara tenis dan squash ini dianggap seru sehingga banyak yang ikut serta ingin mencoba.
Meski terlihat menyenangkan dan “ramah pemula”, padel memiliki risiko cedera jika tidak dilakukan dengan persiapan yang tepat. Keseleo, cedera ankle, otot robek dan masalah lain bisa terjadi bila tidak ada persiapan.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari RS EMC Pekayon, Alfa Januar Krista mengungkapkan ketika seseorang berolahraga tanpa tahu teknik, perlengkapan, bahkan sepatu yang tidak tepat itu bisa menimbulkan cedera saat melakukan kegiatan tersebut.
"Lalu, (faktor penyebab cedera saat olahraga lainnya) tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga, lalu ikut-ikutan berolahraga di luar kemampuan misalnya biasa 10 menit tapi diajak teman jadi 1 jam," kata Alfa yang merupakan foot and ankle surgeon ini dalam Healthy Monday EMC Healthcare bersama Liputan6.com pada Senin, 30 Juni 2025.
Seseorang yang mencoba olahraga baru juga perlu melatih otot termasuk saat olahraga padel yang aktif ke sana dan kemari untuk memukul bola. Lalu, fleksibilitas tubuh juga perlu karena saat berolahraga memerlukan otot yang panjang, jika pendek jadi gampang kram dan cedera seperti disampaikan dokter spesialis kedokteran olahraga Anita Suryani dari RS EMC Kedoya dan RS EMC Sentul di kesempatan yang sama.
Lalu, apa yang harus dilakukan agar aman atau meminimalisasi risiko cedera saat mencoba padel?
1. Belajar Teknik
Ketika mencoba sebuah olahraga yang baru dicoba belajarlah ke ahli dalam hal ini ke pelatih atau coach.
"Pegang raketnya gimana sih? Cara pukul bolahnya seperti apa? Teknik ini untuk meminimalisir risiko cedera. Kalau teknik salah, maka otot yang dipakai salah. Kalau otot yang dipakai salah kemungkinan bisa cedera," kata Anita.
Dengan teknik yang benar maka risiko cedera bisa diminimkan.